Kematian ADP (39), seorang diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) yang ditemukan tak bernyawa di kamar kosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025), masih menyimpan teka-teki. Beberapa barang milik korban dilaporkan hilang dan hingga kini belum ditemukan, menambah kompleksitas kasus ini.
Ransel dan Tas Belanja: Jejak Terakhir di Rooftop Kemlu
Sebelum ditemukan meninggal, ADP terekam CCTV berada di rooftop Gedung Kemlu pada Senin (7/7/2025) malam, sekitar pukul 21.43 hingga 23.09. Dalam rekaman tersebut, terlihat ADP membawa tas punggung dan tas belanja. Namun, ketika korban turun dari rooftop, kedua barang tersebut tidak lagi bersamanya. Keberadaan ransel dan tas belanja ini menjadi misteri yang belum terpecahkan.
Ponsel yang Raib: Kunci Jejak Digital
Selain kedua tas tersebut, ponsel milik ADP juga belum berhasil ditemukan oleh pihak kepolisian. Meskipun demikian, pihak kepolisian menegaskan bahwa hilangnya ponsel ini tidak menghalangi proses penyelidikan. Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) juga membenarkan informasi ini, menekankan pentingnya jejak digital dalam mengungkap rangkaian peristiwa sebelum kematian ADP. Meskipun jejak digital dari laptop dan barang bukti digital lain telah memberikan petunjuk, keberadaan ponsel tetap menjadi prioritas untuk melengkapi informasi.
Kondisi Saat Ditemukan dan Barang Bukti Lain
ADP ditemukan tergeletak di kasur dengan kepala terlilit lakban kuning dan tubuh tertutup selimut biru. Polisi telah menyita sejumlah barang bukti dari lokasi kejadian, termasuk gulungan lakban, kantong plastik, dompet, bantal, sarung celana, pakaian, obat sakit kepala, dan obat lambung. Sidik jari ADP juga ditemukan pada lakban yang melilit kepalanya, namun belum dapat dipastikan apakah lakban tersebut dipasang oleh korban sendiri atau orang lain.
Kasus ini masih terus diselidiki untuk mengungkap penyebab pasti kematian ADP dan menemukan barang-barang yang hilang guna melengkapi bukti-bukti yang ada.