Wabah Salmonella Akibatkan Puluhan Anak Sakit Akibat Susu Mentah

Wabah Salmonella melanda California dan beberapa negara bagian lain, dengan sumber utama teridentifikasi sebagai produk susu mentah dari sebuah peternakan. Lebih dari 160 orang terinfeksi dalam periode antara September 2023 dan Maret 2024.

Investigasi dimulai setelah adanya laporan kasus dari masyarakat yang mengalami sakit setelah mengonsumsi susu mentah dari merek tertentu. Hasil penyelidikan menunjukkan skala wabah ini menjadi salah satu yang terbesar terkait konsumsi susu mentah di Amerika Serikat. Sebagai gambaran, antara tahun 2009 hingga 2021 hanya tercatat 16 wabah Salmonella yang disebabkan susu mentah, dengan jumlah kasus yang jauh lebih sedikit.

Yang memprihatinkan, mayoritas korban adalah anak-anak. Rata-rata usia pasien hanya 7 tahun. Sebanyak 67 anak di bawah usia 5 tahun, 40 anak usia 5-12 tahun, dan 13 remaja di bawah 18 tahun terinfeksi. Hal ini berarti sekitar 70% dari total kasus menimpa anak-anak dan remaja. Akibatnya, 22 orang harus dirawat di rumah sakit, dan sebagian besar dari mereka adalah anak-anak. Untungnya, tidak ada kasus kematian akibat wabah ini.

Para ahli kesehatan menekankan bahwa produk susu mentah yang dijual secara komersial berpotensi memicu wabah penyakit menular berskala besar. Oleh karena itu, edukasi publik mengenai risiko konsumsi susu mentah sangat penting, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Susu mentah, yang tidak melalui proses pemanasan untuk membunuh bakteri, dapat mengandung berbagai patogen berbahaya selain Salmonella, seperti virus flu burung, Campylobacter, Cryptosporidium, E. coli, Listeria, dan Brucella. Infeksi dari patogen-patogen ini dapat menyebabkan penyakit serius.

Selain California, ditemukan pula kasus di New Mexico, Pennsylvania, Texas, dan Washington. Namun, sumber infeksi di luar California masih dalam tahap investigasi.

Penjualan susu mentah untuk konsumsi manusia secara lintas negara bagian sebenarnya dilarang. Akan tetapi, terdapat celah hukum yang memungkinkan penjualan susu mentah dengan klaim sebagai produk untuk hewan peliharaan atau untuk pembuatan keju mentah yang telah berumur lebih dari 60 hari.

Peternakan yang menjadi sumber wabah ini sempat melakukan penarikan produk dan menjalani inspeksi. Di kemudian hari, peternakan yang sama juga mendeteksi virus flu burung pada produknya, yang mengakibatkan penarikan kembali produk.

Kasus serupa juga terjadi baru-baru ini di Pennsylvania, di mana masyarakat diminta untuk membuang produk susu mentah merek tertentu setelah beberapa warga terinfeksi Salmonella. Pihak berwenang menghimbau agar siapa saja yang mengonsumsi produk tersebut dan mengalami gejala sakit untuk segera berkonsultasi dengan dokter.

Scroll to Top