Fraksi Golkar DPRD Kota Pasuruan menyoroti penataan kabel internet yang amburadul di berbagai sudut kota. Kondisi ini dinilai bertentangan dengan visi kepala daerah yang mengutamakan keindahan dan estetika kota.
M. Ruddy Salam, perwakilan Fraksi Golkar, menekankan bahwa visi "indah kotanya" seharusnya tercermin dalam setiap aspek penataan kota, termasuk pemasangan kabel dan tiang internet yang saat ini justru memperburuk pemandangan.
"Pemasangan kabel yang tidak teratur mencederai semangat estetika yang digaungkan oleh kepala daerah," ujarnya. Ia menambahkan bahwa kondisi ini membuat wajah kota terlihat kumuh dan tidak rapi.
Ruddy juga mempertanyakan kinerja sejumlah instansi terkait, seperti Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), serta Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik), yang dinilai bertanggung jawab atas permasalahan ini.
"Bagaimana pertanggungjawaban DPMPTSP, PUPR, dan Kominfotik terhadap menjamurnya tiang dan kabel yang tidak tertata?" tanyanya. Ia juga menyebutkan bahwa kondisi ini meresahkan warga sekitar.
Menurut Ruddy, diperlukan regulasi teknis yang jelas sebelum provider internet memasang infrastruktur. Regulasi ini penting agar pemasangan kabel sesuai dengan rencana tata ruang dan estetika kota.
"Banyak provider memasang kabel dan tiang bahkan sebelum mendapatkan konsumen, dan diduga tanpa izin dari dinas terkait," jelas Ruddy. Ia menyoroti hal ini sebagai bentuk pelanggaran dan kurangnya pengawasan.
Fraksi Golkar mendesak Pemerintah Kota Pasuruan untuk menyusun strategi jangka pendek dan jangka panjang terkait pengelolaan kabel internet, termasuk relokasi tiang dan penggunaan teknologi kabel bawah tanah.
"Kabel bawah tanah adalah solusi ideal untuk menjaga keindahan kota," lanjut Ruddy. Ia berharap Pemkot serius menanggapi keluhan masyarakat yang sudah berlangsung lama.
"Kami meminta penjelasan dari Pemkot terkait rencana dan komitmennya terhadap masalah ini," pungkasnya. Fraksi Golkar berjanji akan terus mengawal isu ini agar tidak berlarut-larut.