Langit malam Indonesia akan menyuguhkan pemandangan spektakuler pada Kamis, 10 Juli 2025. Bersiaplah untuk menyaksikan fenomena astronomi yang menakjubkan: Buck Moon! Puncak purnama ini diperkirakan terjadi pada pukul 04.00 WIB.
Buck Moon, yang juga dikenal dengan sebutan lainnya, akan menghadirkan ilusi optik Bulan yang mempesona. Posisi rendah Bulan terhadap bintang-bintang di latar belakang akan menciptakan efek visual yang sangat menarik dan sayang untuk dilewatkan.
Bulan akan bergerak perlahan melintasi langit dengan sudut yang sangat landai. Bahkan, saat mencapai titik tertingginya pada 11 Juli 2025 pukul 07.30 WIB, purnama ini hanya akan mencapai ketinggian 10 derajat di atas cakrawala, tergantung pada lokasi pengamatan.
Kondisi cuaca yang cerah akan menjadi kunci utama untuk menikmati keindahan Buck Moon. Waktu terbaik untuk mengamatinya adalah sesaat setelah Bulan terbit atau sebelum terbenam. Akan tetapi, perlu diingat bahwa kabut atmosfer dapat sedikit mengurangi kejernihan purnama yang terang ini.
Buck Moon menjadi salah satu purnama terendah di tahun 2025. Fenomena ini terjadi karena Bulan purnama berada di posisi berlawanan dengan Matahari di langit, sehingga mencerminkan posisinya.
Saat Matahari berada di titik tertinggi pada titik balik Matahari musim panas, Bulan justru berada di titik terendahnya. Akibatnya, Buck Moon akan meniru busur Matahari musim dingin yang rendah. Bulan akan terbit saat senja di langit tenggara, melayang rendah di langit selatan, dan terbenam di barat daya saat fajar tiba.
Posisi Buck Moon yang dekat dengan cakrawala sepanjang malam akan membuatnya tampak lebih besar dan berwarna, menciptakan ilusi optik yang memukau.
Lebih istimewanya lagi, Buck Moon ini juga akan menjadi Bulan purnama terjauh dari Matahari di tahun 2025. Hal ini disebabkan oleh orbit Bumi yang sedikit elips mengelilingi Matahari. Karena Bulan purnama berada di sisi Bumi yang membelakangi Matahari, jaraknya menjadi terjauh dari Matahari. Jangan lewatkan kesempatan langka ini!