Di tengah dinamika kehidupan modern, kesehatan seringkali terabaikan. Salah satu ancaman kesehatan yang nyata di Indonesia adalah Demam Berdarah Dengue (DBD). Menyikapi peningkatan kasus DBD di tahun 2025, Holywings melalui program Holywings Peduli menggandeng Helen’s Night Mart Karangsari, Bandung dan Rumah Sakit Siloam Purwakarta mengadakan seminar kesehatan bertema "Waspada Demam Berdarah: Cegah dan Tangani Sejak Dini" pada Sabtu, 26 Juli 2025.
Kegiatan ini menjadi pengingat penting bahwa pencegahan adalah wujud perhatian pada diri sendiri dan orang sekitar.
DBD bukan sekadar masalah nyamuk, melainkan cerminan lingkungan yang kurang terawat. Data Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa hingga Mei 2025, tercatat lebih dari 55.000 kasus DBD dengan 439 kematian. Seminar ini adalah upaya bersama untuk melindungi sesama.
dr. Kharina Helhid dari RS Siloam Purwakarta menekankan bahwa gejala awal DBD seringkali mirip flu biasa, namun dapat berkembang menjadi syok dengue yang berbahaya. Peserta seminar diajak untuk menerapkan kembali metode 3M plus: menguras, menutup, dan mendaur ulang barang bekas, serta melakukan fogging, menggunakan kelambu, dan larvasida. Kebersihan adalah langkah nyata melindungi keluarga dan tetangga dari DBD.
Acara yang dihadiri 150 peserta dari RW 01 Kelurahan Pasteur ini diwarnai sesi tanya jawab yang interaktif, menunjukkan antusiasme masyarakat untuk memahami dan bertindak. Ibu Lilis Kartika, salah seorang peserta, mengungkapkan rasa syukurnya atas edukasi yang didapat dan berharap kegiatan serupa dapat sering diadakan.
Selain seminar, kegiatan ini juga menyediakan pemeriksaan kesehatan gratis berupa cek tekanan darah, gula darah, asam urat, dan kolesterol serta konsultasi dokter. Ini adalah bentuk kepedulian yang holistik, karena kesehatan adalah tentang menjaga dan mengenali tubuh sejak dini.
Andrew Susanto, Komisaris Utama Holywings Group, menyatakan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari komitmen mereka untuk membangun kesadaran kolektif. "Kami percaya, edukasi adalah langkah awal terbaik dalam mencegah penyakit. Kami ingin masyarakat punya pengetahuan, kesadaran, dan akhirnya tindakan," ujarnya.
Penyampaian materi yang hangat dengan permainan interaktif seperti "Lempar Bola" dan lomba estafet pingpong, membuat acara ini berbeda. Anak-anak, orang tua, hingga lansia, semua terlibat dalam suasana kebersamaan. Hadiah sembako, handphone, dan voucher belanja menjadi pelengkap kebahagiaan dan ilmu yang dibawa pulang.
Seminar ini membuktikan bahwa edukasi bisa disampaikan dengan cara yang menyenangkan dan membekas.
Kegiatan ini mengingatkan kita untuk saling peduli, menjaga lingkungan, keluarga, dan diri sendiri dari ancaman DBD. Kesehatan adalah tanggung jawab kita bersama.