Asap rokok ternyata meninggalkan jejak berbahaya yang jauh lebih lama dari yang kita kira. Residu racun rokok, atau yang dikenal sebagai third-hand smoke, menempel pada berbagai permukaan di sekitar kita dan berpotensi mengancam kesehatan, terutama anak-anak dan bayi.
Fakta mengejutkan mengungkap bahwa racun rokok dapat bertahan lama:
- Di air liur: hingga 5 hari
- Di rambut: hingga 10 hari
- Di pakaian: hingga 19 bulan
- Di sofa: berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun
Mandi atau mengganti pakaian saja tidak cukup untuk menghilangkan semua residu berbahaya ini. Residu ini dapat kembali ke udara dan terhirup, terutama oleh anak-anak yang rentan.
Sebuah studi membandingkan tingkat residu beracun di tiga jenis rumah: rumah non-perokok, rumah perokok yang merokok di luar, dan rumah perokok yang merokok di dalam. Hasilnya menunjukkan bahwa residu beracun di rumah perokok yang merokok di dalam ruangan 3 hingga 20 kali lebih tinggi daripada di rumah perokok yang merokok di luar ruangan.
Lebih lanjut, studi ini mengukur kadar cotinine (zat hasil pemecahan nikotin) dalam urin bayi. Bayi yang tinggal di rumah perokok aktif memiliki kadar cotinine 45 kali lebih tinggi dibandingkan bayi yang tinggal di rumah non-perokok. Bahkan, bayi yang tinggal di rumah perokok yang merokok di luar ruangan pun masih terpapar racun rokok, meskipun dalam tingkat yang lebih rendah.
Langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil:
- Ganti pakaian setelah merokok.
- Jangan merokok di dalam mobil.
- Bersihkan rumah dan mainan anak secara rutin.
Cara terbaik untuk melindungi anak-anak dari bahaya asap rokok adalah dengan tidak merokok sama sekali dan menjauhi paparan dari perokok. Upaya berhenti merokok dan melindungi anak-anak dari paparan racun patut diapresiasi.