Kementerian Kesehatan menekankan pentingnya skrining Human Papillomavirus (HPV) bukan sekadar untuk menjaga kesehatan wanita, tetapi juga demi kesejahteraan keluarga dan tumbuh kembang anak.
Kanker serviks dan kanker payudara masih menjadi ancaman utama bagi wanita di Indonesia. Berdasarkan data Globocan 2022, Indonesia memiliki angka penderita kanker tertinggi ke-4 di dunia untuk kanker serviks (6,9%) dan ke-2 untuk kanker payudara (17,8%).
Keengganan wanita Indonesia melakukan skrining HPV, seringkali karena rasa malu dan ketidaknyamanan, menjadi tantangan. Padahal, deteksi dini melalui skrining HPV sangat krusial untuk mencegah perkembangan kanker.
"Jika kita sakit kanker serviks atau payudara, pengobatannya mahal dan memakan waktu. Pikirkan dampaknya pada anak-anak kita jika kita sakit," ujar perwakilan Kementerian Kesehatan.
Pemerintah telah menyediakan berbagai fasilitas pemeriksaan kesehatan dan vaksinasi HPV gratis, termasuk melalui program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di puskesmas yang mencakup IVA tes dan HPV DNA. Selain itu, inovasi pemeriksaan HPV mandiri (Self Sampling) juga tersedia, memudahkan wanita melakukan skrining di rumah atau di pusat kesehatan.
Langkah ini merupakan upaya mencapai target eliminasi kanker serviks WHO tahun 2030, yang menargetkan 90% wanita mendapatkan vaksinasi, 70% menjalani skrining (terutama usia 30-69 tahun), dan 90% terdiagnosis serta mendapatkan terapi yang sesuai.
Dengan fasilitas kesehatan yang semakin mudah diakses, diharapkan semakin banyak wanita yang melakukan skrining HPV demi kesehatan diri dan masa depan generasi penerus yang lebih baik. Ibu yang sehat adalah fondasi bagi generasi yang berkualitas, pintar, dan sehat.