Film animasi "Panji Tengkorak" yang sangat dinantikan, siap menghiasi layar lebar bioskop Indonesia pada 28 Agustus 2025. Menjelang penayangannya, rumah produksi Falcon Pictures telah mengumumkan jajaran pengisi suara bertabur bintang yang akan menghidupkan karakter-karakter ikonik dalam film ini.
Diadaptasi dari komik klasik legendaris karya Hans Jaladara, "Panji Tengkorak" bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga bagian dari warisan budaya populer Indonesia. Film ini menjanjikan perpaduan aksi mendebarkan, mitologi yang kaya, dan drama emosional yang kuat, dikemas dalam visual animasi modern yang memukau.
Denny Sumargo dipercaya untuk mengisi suara Panji, karakter utama yang kompleks dan penuh trauma. Aghniny Haque akan menghidupkan Gantari, sementara Donny Alamsyah akan memerankan Panglima Wirabaya yang gagah berani. Aktor senior Cok Simbara akan mengisi suara Lembugiri, dan Aisha Nurra Datau akan menjadi Murni yang lembut.
Tidak hanya itu, film ini juga diperkaya dengan suara dari Revaldo sebagai Kakak Pertama, Donny Damara sebagai Bramantya yang bijaksana, Pritt Timothy sebagai Nagamas yang misterius, Candra Mukti sebagai Kuwuk yang licik, dan Tanta Ginting sebagai Kalawereng yang menakutkan.
Daryl Wilson, sang sutradara, mengungkapkan bahwa menghidupkan "Panji Tengkorak" dalam bentuk animasi merupakan tantangan sekaligus kehormatan. Ia berharap film ini dapat memperkenalkan sosok Panji kepada generasi muda dan menggugah pemahaman mereka tentang kompleksitas emosi yang dialami oleh sang tokoh utama.
Denny Sumargo mengaku sangat antusias dengan peran ini, menggambarkan Panji sebagai sosok pahlawan yang tidak biasa, menyimpan luka batin dan dendam yang mendalam. Aghniny Haque pun merasa bangga dapat menjadi bagian dari film yang mengangkat budaya dan karakter lokal dengan sentuhan gelap yang unik.
Donny Damara memuji kualitas animasi film ini dan menekankan bahwa menjadi pengisi suara membutuhkan imajinasi yang kuat dan dipandu oleh arahan sutradara. Prit Timothy menambahkan bahwa kekuatan cerita dan dialog yang hidup memungkinkannya untuk benar-benar tenggelam dalam peran yang dibawakannya.
"Panji Tengkorak" mengisahkan perjalanan heroik seorang pendekar bernama Panji yang dikutuk untuk hidup abadi dalam penderitaan. Dalam pengembaraannya, ia bertemu dengan seorang pendekar tua yang menugaskannya untuk mencari pusaka sakti yang diyakini dapat membebaskannya dari kutukan. Perjalanan ini membawanya terlibat dalam konflik besar antara dua kerajaan, menguji keberanian dan tekadnya.
