Senin, 28 Juli 2025 – Sadiq Khan, sosok moderat yang berhasil merebut hati warga London, kembali menjadi sorotan. Keberhasilannya terpilih sebagai walikota London untuk ketiga kalinya membuktikan bahwa ideologi tengah, khususnya yang condong ke kiri, masih relevan di tengah masyarakat yang semakin beragam.
Di London, "tengah" cenderung berarti "agak kiri," selaras dengan demografi kota yang lebih condong ke pandangan progresif. Khan dikenal sebagai pendukung lingkungan hidup, penentang Brexit, dan pembela multikulturalisme. Posisi ini selaras dengan mayoritas warga London.
Meskipun berasal dari keluarga imigran Pakistan dan beragama Islam, Khan tidak pernah menyembunyikan identitasnya. Ayahnya adalah seorang sopir bus yang datang dari Pakistan. Kejujurannya inilah yang justru membuatnya semakin populer.
Salah satu gebrakan terbesar Khan adalah transformasi transportasi umum London. Dari bus berbahan bakar bensin dan diesel menjadi bus listrik. Bukan karena latar belakang ayahnya, tetapi karena komitmennya untuk membersihkan udara kota.
Strategi cerdasnya dimulai dengan membekukan tarif bus kota selama lima tahun sejak 2016. Untuk menutupi potensi kerugian, ia memberlakukan pajak polusi tinggi bagi kendaraan yang menghasilkan emisi besar. Kendaraan lama dikenakan biaya tambahan setiap hari. Dana ini kemudian digunakan untuk mengganti bus konvensional dengan bus listrik secara bertahap. Meskipun baru 20% armada yang berubah, dampaknya sudah terasa signifikan.
Di tahun 2025, Khan kembali membekukan tarif bus, kali ini karena biaya operasional bus listrik yang lebih murah. Namanya pun semakin dikenal sebagai walikota yang merevolusi transportasi London menjadi lebih ramah lingkungan. Bus listrik terbaru di London diproduksi oleh Spanyol dan Tiongkok (BYD).
Yang menarik bukan hanya bus listriknya, tetapi juga sistem pengisian dayanya. Rute bus terpanjang ditetapkan sekitar 25 km, dengan fasilitas pengisian cepat di ujung rute. Dengan pengisian 10 menit, bus dapat beroperasi sepanjang hari tanpa henti.
Selain senyap, desain bus listrik di London juga futuristik. Dengan penutup roda yang hampir menutupi seluruh roda, bus ini terasa lebih ramah dan aman.
Model bus listrik ini diprediksi akan menjadi tren di berbagai kota. Bahkan Pakistan, yang selama ini bergantung pada impor BBM, juga mulai beralih ke bus listrik. Bus-bus ini berkapasitas besar, mampu mengangkut 125 penumpang sekaligus.
Di Beijing, bus listrik sudah mencapai 95% dari seluruh armada bus kota. Namun, perubahan ini dianggap biasa saja, sudah menjadi normal baru.
Kesuksesan Sadiq Khan di London dapat menjadi inspirasi bagi pemimpin lain, seperti Zohran Mamdani, calon walikota New York. Keduanya memiliki kesamaan: sama-sama Islam liberal, moderat, dan pecinta sepak bola.
Namun, Mamdani sedikit lebih condong ke kiri. Mungkin perlu sedikit penyesuaian agar lebih sesuai dengan spektrum politik yang lebih luas.