Polisi akhirnya membuka isi tas milik Arya Daru Pangayunan (ADP), seorang diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), yang ditemukan di lantai 12 Gedung Kemenlu, Jakarta Pusat. Penemuan tas ini menjadi bagian penting dalam penyelidikan kematian ADP yang misterius.
Tas tersebut ditemukan di rooftop dekat tangga darurat sehari setelah jenazah ADP ditemukan pada tanggal 8 Juli.
Menurut keterangan dari pihak kepolisian, isi tas ADP meliputi berbagai barang pribadi dan keperluan kerja. Di dalamnya terdapat sebuah laptop, pakaian yang baru dibeli, beberapa jenis obat-obatan, nota belanja, serta perlengkapan kantor.
Informasi tambahan mengungkap bahwa ADP sempat mengunjungi pusat perbelanjaan di Jakarta Pusat sebelum menuju ke Gedung Kemenlu. Hal ini sejalan dengan temuan pakaian baru di dalam tasnya.
Selain barang-barang tersebut, polisi juga menemukan surat rawat jalan dari sebuah rumah sakit umum di Jakarta yang tercatat pada bulan Juni 2025. Meski demikian, rincian mengenai riwayat penyakit ADP tidak diungkapkan demi menjaga privasi.
Seperti diketahui, ADP ditemukan meninggal dunia di sebuah kos di kawasan Menteng, Jakarta Pusat dengan kondisi wajah terlilit lakban kuning. Polisi tidak menemukan indikasi kekerasan fisik pada jenazah dan belum menyimpulkan adanya pembunuhan. Penyebab kematian ADP masih menunggu hasil autopsi, termasuk pemeriksaan histopatologi dan toksikologi.
Proses penyelidikan masih berlangsung, dan pihak kepolisian mengklaim telah memiliki hasil dari laboratorium forensik.
