Misteri Semburan Sinar-X Terungkap: Ledakan Bintang Masif di Galaksi Jauh

Awal tahun ini, para ilmuwan dikejutkan oleh fenomena luar biasa yang terjadi pada jarak 2.8 miliar tahun cahaya dari Bumi: sebuah fast X-ray transient (FXT) atau semburan sinar-X cepat. Semburan ini, yang diberi nama EP 250108a, terdeteksi oleh teleskop antariksa Einstein Probe (EP).

FXT, yang berlangsung hanya beberapa detik hingga jam, biasanya sulit dipelajari karena jaraknya yang sangat jauh. Namun, penemuan EP 250108a memicu kolaborasi internasional untuk mengungkap misterinya.

Dengan menggunakan teleskop Gemini South dan Gemini North, para peneliti menemukan sisa-sisa supernova di lokasi EP 250108a. Observasi dengan teleskop Southern Astrophysical Research (SOAR) menunjukkan bahwa bintang yang meledak tersebut memiliki massa sekitar 15 hingga 30 kali massa Matahari.

Para astronom menduga bahwa EP 250108a adalah gamma-ray burst (GRB) "gagal". Ketika bintang runtuh, ia biasanya memancarkan partikel berenergi tinggi yang menembus lapisan luar bintang, menghasilkan GRB. Namun, dalam kasus EP 250108a, pancaran tersebut diduga terperangkap di dalam bintang. Interaksi pancaran yang terperangkap dengan lapisan luar bintang menyebabkan energi dan kecepatannya berkurang, menghasilkan semburan sinar-X yang terdeteksi oleh Einstein Probe.

Penemuan ini penting karena menegaskan bahwa FXT dapat berasal dari ledakan bintang masif. Selain itu, penemuan ini mendukung teori bahwa GRB dihasilkan dari pancaran yang berhasil menembus lapisan luar bintang, sementara FXT dihasilkan dari pancaran yang terperangkap atau lebih lemah. Temuan ini mendorong para astronom untuk menggali lebih dalam tentang kelahiran dan kematian bintang masif.

Menariknya, FXT ternyata lebih sering terjadi daripada GRB. Einstein Probe telah mendeteksi beberapa FXT dalam sebulan sejak peluncurannya, sementara GRB sangat jarang terjadi, hanya terdeteksi satu atau dua kali setahun.

Scroll to Top