Basel – Di balik gemilangnya Timnas Putri Inggris menjuarai Piala Eropa Wanita 2025, tersimpan kisah inspiratif dari sang penjaga gawang, Hannah Hampton. Meski memiliki keterbatasan penglihatan akibat kondisi mata juling (strabismus) sejak lahir, Hampton mampu tampil heroik dan mengantarkan The Lionesses meraih gelar juara.
Pada laga final yang dramatis melawan Spanyol di St. Jakob-Park, Hampton tampil sebagai pahlawan adu penalti. Ia berhasil menggagalkan dua tendangan penalti pemain Spanyol, memastikan kemenangan Inggris dengan skor 3-1. Penampilan gemilangnya tersebut membuatnya dinobatkan sebagai Player of The Match.
Kondisi mata juling yang diderita Hampton sejak lahir membuatnya mengalami kesulitan dalam aktivitas sehari-hari, seperti menuangkan air ke dalam gelas. Namun, keterbatasan ini tidak menghalanginya untuk mengejar impiannya sebagai pesepakbola profesional.
Bahkan, Hampton sempat mendapat larangan dari dokter untuk bermain sepakbola karena kondisi matanya. Namun, dengan tekad yang kuat, ia mengabaikan larangan tersebut dan membuktikan bahwa ia mampu meraih kesuksesan di lapangan hijau.
"Sejak kecil saya sudah diberitahu kalau saya tidak bisa bermain sepakbola. Namun inilah saya," ungkap Hampton. Kisah inspiratif Hannah Hampton ini menjadi bukti bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk meraih impian. Dengan kerja keras dan tekad yang kuat, segala rintangan dapat diatasi.