Rumah Sakit Kanker Dharmais, bekerja sama dengan perusahaan teknologi medis global, meluncurkan inovasi penting untuk memerangi kanker serviks di Indonesia: pengambilan sampel HPV-DNA secara mandiri. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan deteksi dini penyakit mematikan ini.
Direktur Utama Rumah Sakit Kanker Dharmais menekankan bahwa banyak wanita belum menyadari risiko infeksi HPV dan pentingnya deteksi dini. Teknologi saat ini memungkinkan deteksi virus HPV melalui swap mulut rahim. Dengan edukasi yang tepat, metode pengambilan sampel mandiri ini dapat membantu mengidentifikasi keberadaan virus sejak dini, memungkinkan penanganan sebelum berkembang menjadi kanker.
Metode pengambilan sampel mandiri ini memberikan kenyamanan dan fleksibilitas bagi wanita dalam melakukan pemeriksaan. Negara-negara seperti Belanda, Denmark, dan Swedia telah berhasil mengadopsi metode ini, membantu mereka mencapai target skrining yang ditetapkan oleh WHO.
BD Indonesia, sebagai bagian dari kerjasama ini, menghadirkan teknologi pengambilan sampel mandiri HPV-DNA yang dilengkapi dengan teknologi extended genotyping dan sistem otomasi pra-analitik penuh. Teknologi ini memungkinkan analisis risiko kanker serviks yang lebih rinci dan spesifik, serta meningkatkan efisiensi dan akurasi proses laboratorium.
Inisiatif ini menargetkan skrining terhadap 8.000 wanita di seluruh Indonesia, sebagai bentuk dukungan nyata terhadap peningkatan angka skrining nasional dan upaya eliminasi kanker serviks pada tahun 2030.
Pemeriksaan HPV DNA secara mandiri sudah dilakukan dengan Dinas Kesehatan Jakarta Barat.
Dengan peningkatan akses terhadap skrining inovatif dan edukasi tentang pengambilan sampel mandiri, diharapkan lebih banyak wanita dapat mengambil langkah proaktif dalam menjaga kesehatan mereka. Kolaborasi dan inovasi menjadi kunci menuju masa depan bebas kanker serviks bagi wanita Indonesia.