Telur: Sahabat atau Musuh Kolesterol? Studi Ungkap Fakta Baru!

Bertahun-tahun lamanya, perdebatan mengenai konsumsi telur harian tak kunjung usai. Sebagian riset menuding sarapan telur berbahaya, sementara yang lain justru mengagungkannya sebagai sumber protein dan nutrisi penting. Tapi, studi terbaru memberi angin segar bagi para pecinta telur!

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The American Journal of Clinical Nutrition memberikan bukti kuat bahwa telur ternyata baik untuk tubuh. Studi ini menelisik pengaruh terpisah antara lemak jenuh dan kolesterol terhadap kadar lipoprotein densitas rendah (LDL), atau yang dikenal sebagai kolesterol "jahat".

"Telur seringkali dipandang sebelah mata akibat saran diet yang kuno. Memang benar, telur kaya akan kolesterol, namun rendah lemak jenuh," ujar seorang ilmuwan olahraga dari University of South Australia. Ia menambahkan bahwa justru kandungan kolesterolnya yang seringkali membuat orang ragu untuk memasukkannya dalam pola makan sehat.

Dalam studi ini, peneliti mencoba memisahkan efek kolesterol dan lemak jenuh. Hasilnya? Kolesterol tinggi dari telur, jika dikonsumsi dalam diet rendah lemak jenuh, ternyata tidak meningkatkan kadar kolesterol jahat. Sebaliknya, biang keladinya adalah lemak jenuh itu sendiri.

Penelitian ini melibatkan 61 orang dewasa dengan kadar kolesterol LDL awal yang serupa. Mereka diminta menjalani tiga jenis diet berbeda selama lima minggu. Diet pertama tinggi kolesterol dan rendah lemak jenuh, dengan memasukkan dua telur per hari. Diet kedua rendah kolesterol dan tinggi lemak jenuh, tanpa telur. Terakhir, diet tinggi kolesterol dan lemak jenuh, dengan satu telur per hari.

Hasilnya menunjukkan bahwa diet tinggi lemak jenuh berkorelasi dengan peningkatan kadar kolesterol LDL. Namun, diet tinggi kolesterol dan rendah lemak jenuh justru menghasilkan penurunan kadar kolesterol LDL. Ini membuktikan bahwa telur tidak bertanggung jawab atas peningkatan kolesterol jahat!

"Kami telah memberikan bukti nyata yang mendukung konsumsi telur," tegas peneliti tersebut.

Jadi, saat menikmati sarapan, bukan telurnya yang perlu Anda khawatirkan. Justru, tambahan bacon atau sosis yang berpotensi mempengaruhi kesehatan jantung Anda.

Scroll to Top