Bumi Punya Banyak Bulan Mini? Fakta yang Mungkin Belum Anda Tahu

Tahukah Anda bahwa Bumi mungkin tidak hanya memiliki satu bulan? Penelitian terbaru mengungkap fakta menarik: planet kita ternyata dikelilingi oleh beberapa "bulan mini" sekaligus!

Studi ini menemukan bahwa setidaknya ada enam bulan kecil yang secara rutin mengorbit Bumi. Kebanyakan dari bulan-bulan mini ini adalah serpihan kecil dari Bulan yang kita lihat setiap malam. Para peneliti dari berbagai negara, termasuk Amerika Serikat dan Italia, menjelaskan bahwa satelit-satelit kecil ini umumnya berdiameter sekitar 1,8 meter. Mereka terbentuk akibat tumbukan asteroid di permukaan Bulan.

Tumbukan tersebut melontarkan debu dan serpihan Bulan ke angkasa. Beberapa serpihan cukup besar dan tertarik oleh gravitasi Bumi. Pecahan Bulan ini, yang disebut ‘lunar ejecta’, dapat memasuki orbit yang cukup stabil dan bertahan di dekat Bumi selama bertahun-tahun.

Meskipun demikian, bulan mini ini biasanya hanya sementara berada di orbit Bumi. Mereka akan lepas atau, dalam kasus yang jarang terjadi, menghantam planet kita atau Bulan. Seringkali, objek-objek yang terikat sementara ini terlepas dari Bumi dan tertarik ke gravitasi Matahari. Kemudian, potongan-potongan Bulan yang baru akan menggantikannya.

"Ini seperti dansa, di mana pasangan berganti secara teratur dan kadang-kadang meninggalkan lantai dansa untuk sementara waktu," ungkap seorang peneliti dari Hawaii University.

Penelitian ini juga berpotensi mengubah pandangan ilmuwan tentang asal-usul bulan mini yang mengelilingi Bumi. Sebelumnya, diyakini bahwa bulan mini ini berasal dari sabuk asteroid Tata Surya. Namun, temuan terbaru menunjukkan bahwa beberapa bulan mini, seperti Kamo’oalewa dan 2024 PT5, memiliki tanda-tanda sebagai pecahan Bulan.

Kamo’oalewa, yang ditemukan pada tahun 2016, memantulkan cahaya yang sangat mirip dengan komposisi permukaan Bulan. Minimoon besar lainnya juga memiliki komposisi batuan yang serupa dengan Bulan, kaya akan silikat. Hal ini sangat berbeda dengan asteroid pada umumnya, yang seringkali mengandung mineral dan logam yang berbeda dari yang ditemukan di Bulan.

Tahun lalu, 2024 PT5 dijuluki ‘bulan kedua’ Bumi karena ukurannya dan keberadaannya yang dekat dengan planet kita. Astronom mengumpulkan data yang mendukung dugaan bahwa asteroid ini adalah bongkahan dari Bulan kita.

Teori utama tentang pembentukan Bulan, yaitu ‘hipotesis tumbukan raksasa’, berpendapat bahwa Bulan sebenarnya adalah bongkahan besar dari Bumi yang mengorbit. Menurut teori ini, planet kita bertabrakan dengan planet seukuran Mars sekitar empat miliar tahun lalu. Tumbukan ini memicu ledakan material dari Bumi yang terlontar ke luar angkasa dan akhirnya membentuk Bulan.

Jika hipotesis tumbukan raksasa dan analisis asal usul 2024 PT5 benar, itu berarti Bulan sejati kita adalah induk dari bulan mini ini, dan Bumi adalah ‘kakek neneknya’. Sebuah fakta yang sungguh menakjubkan, bukan?

Scroll to Top