Meskipun mayoritas negara di Benua Asia mendukung kemerdekaan Palestina, terdapat beberapa negara yang hingga kini belum memberikan pengakuan resmi. Ironisnya, salah satunya adalah negara tetangga Indonesia, Singapura.
Dari total 51 negara di Asia, 46 di antaranya telah mengakui Palestina sebagai negara berdaulat. Namun, lima negara masih belum memberikan pengakuan formal, meskipun sebagian menunjukkan dukungan simbolis atau kemanusiaan. Berikut adalah daftar negara-negara tersebut:
1. Jepang: Diplomasi Hati-Hati dan Kepentingan Global
Jepang, kekuatan ekonomi utama di Asia, memilih pendekatan diplomasi yang hati-hati. Meskipun mendukung solusi dua negara dan memberikan bantuan ekonomi signifikan kepada Otoritas Palestina, Jepang belum secara resmi mengakui Palestina sebagai negara. Hal ini diduga terkait dengan aliansi erat dengan Amerika Serikat dan kepentingan ekonomi dengan Israel. Jepang memiliki kantor perwakilan diplomatik di Ramallah, tetapi tidak menjalin hubungan diplomatik setingkat negara.
2. Korea Selatan: Netralitas Demi Aliansi Strategis
Korea Selatan, sebagai negara demokrasi maju yang bergantung pada aliansi militer dengan Amerika Serikat, bersikap hati-hati dalam isu geopolitik sensitif. Meskipun memberikan bantuan kemanusiaan dan menyerukan perdamaian, Korea Selatan belum mengakui Palestina sebagai negara berdaulat, tidak membuka kantor perwakilan, atau mendukung keanggotaan penuh Palestina di PBB.
3. Singapura: Stabilitas Regional Sebagai Prioritas
Singapura, negara kecil dengan kepentingan besar dalam stabilitas internasional, memilih jalur diplomasi netral. Meskipun mengakui hak rakyat Palestina dan mendukung solusi dua negara, Singapura belum memberikan pengakuan resmi terhadap Palestina. Hubungan erat dengan Israel dalam bidang militer dan teknologi diduga menjadi faktor utama. Singapura menekankan pentingnya perundingan langsung antara Israel dan Palestina.
4. Myanmar: Isolasi dan Ketidakstabilan Internal
Baik di bawah junta militer maupun pemerintahan sipil sebelumnya, Myanmar tidak pernah mengakui Palestina. Myanmar juga tidak menjalin hubungan diplomatik formal dengan Otoritas Palestina atau Hamas. Krisis internal sejak kudeta 2021 menjadikan dukungan terhadap Palestina bukan prioritas diplomatik.
5. Vietnam: Simpati Tanpa Pengakuan Formal
Meskipun dikenal dengan sejarah perjuangan melawan kolonialisme, Vietnam belum memberikan pengakuan resmi terhadap Palestina. Hanoi menunjukkan simpati dan mendukung solusi dua negara, tetapi tidak membuka hubungan diplomatik resmi. Keseimbangan hubungan dengan Israel dan Palestina, serta orientasi pragmatis terhadap ekonomi dan teknologi Israel, diduga menjadi alasan utama.
Pengakuan terhadap Palestina masih menjadi isu penting dalam hubungan internasional. Mayoritas negara Asia, termasuk Indonesia dan Malaysia, telah mengakui Palestina sepenuhnya. Namun, ketidaksamaan sikap lima negara tersebut menunjukkan bahwa kalkulasi diplomatik dan kepentingan ekonomi masih memengaruhi peta politik global. Selama belum ada pengakuan universal, perjuangan Palestina untuk diakui sebagai negara merdeka akan terus menghadapi tantangan besar.