Ancaman Diabetes Melitus Mengintai Generasi Muda Jakarta: Gaya Hidup Jadi Sorotan Utama

Jakarta menghadapi tantangan serius: peningkatan kasus diabetes melitus di kalangan usia muda. Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menyoroti perubahan gaya hidup sebagai pemicu utama fenomena ini.

Dulu, diabetes lebih sering menyerang lansia. Kini, banyak anak muda berusia 30-40 tahun sudah mengidap penyakit ini, juga hipertensi. Lingkungan perkotaan, khususnya Jakarta, menjadi area rentan.

Gaya hidup sedentari, minim aktivitas fisik, menjadi masalah krusial. Remaja masa kini kurang bergerak dan berolahraga. Kebanyakan waktu dihabiskan dengan duduk di depan komputer atau gadget. Ditambah lagi, konsumsi makanan tinggi gula, garam, dan lemak semakin memperburuk situasi.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berupaya keras menekan laju penyakit tidak menular ini. Pencegahan dini menjadi kunci, dengan fokus mengubah perilaku dan gaya hidup tidak sehat, dimulai dari usia anak-anak.

Fakta mencengangkan terungkap dari skrining kesehatan Dinkes DKI Jakarta: 62,09 persen Aparatur Sipil Negara (ASN) DKI Jakarta mengalami obesitas. Skrining yang melibatkan hampir 10 ribu ASN ini mencakup pengukuran IMT, tekanan darah, kebugaran jasmani, kadar gula darah, dan evaluasi kesehatan mental. Rinciannya, 40,03 persen mengalami Obesitas I dan 22,06 persen Obesitas II.

Saatnya bergerak bersama untuk mengubah perilaku, tidak hanya pada orang dewasa dan lansia, tetapi dimulai dari generasi muda.

Scroll to Top