Ribuan demonstran turun ke jalan di Kuala Lumpur, Malaysia, menuntut Perdana Menteri Anwar Ibrahim untuk mengundurkan diri. Aksi unjuk rasa ini dipicu oleh meningkatnya biaya hidup dan kekecewaan terhadap janji-janji reformasi yang belum terealisasi.
Mengapa Demonstrasi Ini Terjadi?
Gelombang protes ini dipicu oleh beberapa faktor kunci:
- Kenaikan Biaya Hidup: Penerapan Pajak Penjualan dan Jasa (PPJ) serta kenaikan tarif listrik dianggap memberatkan masyarakat. Demonstran khawatir kebijakan ini akan berdampak pada harga barang kebutuhan pokok.
- Isu Korupsi: Muncul tuduhan campur tangan peradilan dan keraguan atas komitmen pemerintah dalam memberantas korupsi, terutama setelah pembebasan beberapa tokoh yang dekat dengan pemerintah dari tuntutan korupsi.
- Ketidakpuasan Reformasi: Janji-janji reformasi yang diusung Anwar Ibrahim belum sepenuhnya terealisasi, menimbulkan kekecewaan di kalangan masyarakat.
Kronologi Aksi Unjuk Rasa
Ribuan demonstran, yang sebagian besar mengenakan pakaian hitam bertuliskan "Turun Anwar" atau "Mundur Anwar", berkumpul di Lapangan Kemerdekaan, Kuala Lumpur. Mereka mendengarkan orasi dari tokoh-tokoh oposisi terkemuka. Polisi memperkirakan jumlah demonstran mencapai 18.000 orang. Aksi ini bahkan dihadiri oleh mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad dan Muhyiddin Yassin.
Tanggapan Anwar Ibrahim
Anwar Ibrahim membantah tuduhan campur tangan peradilan dan korupsi. Ia menegaskan bahwa kebijakan-kebijakannya bertujuan untuk meningkatkan pendapatan pemerintah, termasuk melalui perluasan pajak dan penyesuaian subsidi. Ia juga mengumumkan program bantuan tunai dan janji penurunan harga bahan bakar untuk meredakan kekhawatiran masyarakat. Anwar menekankan komitmennya dalam memerangi korupsi dan menjaga integritas bangsa.