Harga Emas Terus Meroket: Sampai Kapan Tren Ini Bertahan?

Harga emas dunia sedang mengalami reli yang luar biasa, mencetak rekor demi rekor baru. Pada hari Selasa, 22 April 2025, emas sempat menyentuh level tertinggi sepanjang masa di US$ 3.500,5 per troy ons. Pada pukul 16.05 WIB, harga emas berada di US$ 3.451,84, naik 0,8%. Sehari sebelumnya, harga emas spot melonjak 2,91% ke US$ 3.424,30 per troy ons, sebuah rekor tertinggi baru.

Lantas, berapa target harga emas tahun ini dan seberapa lama tren positif ini dapat bertahan?

Beberapa bank investasi terkemuka, seperti Goldman Sachs dan UBS, memberikan proyeksi harga emas yang sangat optimis untuk periode 2025-2026. Mereka melihat potensi kenaikan yang signifikan, membawa logam mulia ini ke level yang belum pernah terjadi sebelumnya. Proyeksi ini menarik perhatian investor global, mengingat emas terus menunjukkan ketahanannya di tengah ketidakpastian ekonomi.

Prediksi Goldman Sachs

Goldman Sachs memprediksi harga emas akan mencapai US$ 3.700 per troy ons pada akhir tahun 2025, dan bahkan menembus US$ 4.000 per ons pada pertengahan tahun 2026. Analis mereka berpendapat bahwa proyeksi ini didasarkan pada pemodelan penawaran-permintaan yang komprehensif, mempertimbangkan variabel ekonomi makro, pola pembelian bank sentral, dan premi risiko geopolitik. Mereka melihat adanya faktor-faktor yang mendukung tren kenaikan yang berkelanjutan hingga tahun 2026.

Pandangan UBS Group

UBS Group juga memberikan proyeksi yang sangat positif untuk harga emas. Mereka memperkirakan emas akan mencapai US$ 3.500 per troy ons pada Desember 2025. Target ini hampir tercapai pada perdagangan hari ini, dengan harga intraday mencapai US$ 3.494,66 per troy ons. Ahli strategi UBS menyoroti "pola akumulasi bank sentral yang belum pernah terjadi sebelumnya" sebagai pendorong utama optimisme mereka. Bank sentral menambahkan lebih dari 1.200 ton ke cadangan mereka pada tahun 2024 saja, mengubah keseimbangan penawaran-permintaan pasar secara fundamental.

Mengapa Bank Investasi Optimis?

Beberapa faktor struktural mendukung harga emas yang lebih tinggi dalam jangka menengah:

  • Pembelian Bank Sentral yang Kuat: Bank sentral global terus mengakuisisi emas dalam jumlah yang lebih besar dari perkiraan. Diversifikasi dari mata uang cadangan tradisional semakin cepat, dengan Rusia dan China memimpin tren ini.
  • Emas sebagai Lindung Nilai Resesi: Di tengah ketidakpastian ekonomi, investor institusional meningkatkan alokasi emas mereka sebagai aset safe-haven. Korelasi negatif emas dengan aset berisiko selama tekanan pasar semakin menguat.
  • Ketegangan Geopolitik: Ketegangan geopolitik di berbagai wilayah meningkatkan premi risiko pada harga emas.

Dengan kombinasi faktor-faktor ini, prospek harga emas untuk tahun-tahun mendatang tetap cerah, didorong oleh permintaan yang kuat dari bank sentral dan peran emas sebagai aset pelindung nilai di tengah ketidakpastian global.

Scroll to Top