Politikus Demokrat, Dede Yusuf, menyampaikan pesan penting dari Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mengenai larangan adanya "matahari kembar" dalam pemerintahan. Hal ini ditegaskan menyusul ramainya perbincangan soal sejumlah menteri dari Kabinet Merah Putih yang bersilaturahmi Lebaran ke kediaman Presiden ke-7, Joko Widodo.
"Pak SBY selalu menekankan, tidak boleh ada matahari kembar," ungkap Dede Yusuf.
Ia menjelaskan bahwa tidak seharusnya ada persepsi tentang kepemimpinan lain selain yang dipegang oleh Presiden Prabowo Subianto. Dede memahami bahwa kunjungan para menteri ke Jokowi adalah hal yang wajar, sebagai bentuk belajar dari pengalaman senior.
"Sowan ke senior pemerintahan itu wajar," imbuhnya.
Meski demikian, Dede Yusuf mengingatkan bahwa semua kebijakan dan aturan pemerintahan harus berasal dari pemerintahan Presiden Prabowo. "Dalam pemerintahan saat ini, matahari tunggalnya adalah Bapak Prabowo," tegasnya.
Isu "matahari kembar" mencuat setelah beberapa menteri Kabinet Prabowo mengunjungi kediaman Jokowi di Solo saat Idul Fitri. Beberapa menteri bahkan menyebut Jokowi sebagai "bos" mereka.
Politikus PKS, Mardani Ali Sera, menilai silaturahmi tersebut wajar, namun ia juga mengingatkan agar tidak sampai menimbulkan kesan adanya "matahari kembar" dalam pemerintahan.