Sejak Oktober 2023, agresi Israel di Jalur Gaza telah merenggut nyawa lebih dari 60 ribu warga Palestina. Data terbaru menunjukkan bahwa jumlah korban jiwa telah mencapai angka yang memilukan, sementara ratusan ribu lainnya mengalami luka-luka.
Menurut laporan terkini, total 60.034 warga Gaza dilaporkan tewas akibat serangan yang berlangsung selama hampir 22 bulan ini. Selain itu, sebanyak 145.870 orang lainnya mengalami luka-luka serius akibat konflik tersebut.
Di tengah meningkatnya tekanan internasional untuk gencatan senjata, Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar, menolak seruan tersebut. Ia berpendapat bahwa menghentikan konflik saat Hamas masih berkuasa di Gaza akan menjadi "tragedi" bagi kedua belah pihak. Saar menegaskan bahwa Israel tidak akan menyerah pada tekanan eksternal, dan menganggap Hamas bertanggung jawab penuh atas situasi yang terjadi.
Operasi militer Israel di Gaza telah berlangsung sejak serangan lintas perbatasan oleh Hamas pada 7 Oktober 2023. Meskipun badan-badan bantuan internasional terus berupaya memberikan bantuan kemanusiaan, kelaparan meluas menjadi ancaman nyata di wilayah tersebut. Tekanan internasional untuk segera mengakhiri konflik terus meningkat, namun Israel tetap bersikeras untuk melanjutkan operasi militernya hingga tujuan mereka tercapai.
