Di benua Afrika, kita sering menyaksikan zebra, rusa kutub, dan impala bergerombol untuk menghindari singa dan hyena. Pertanyaan besar muncul: apakah dinosaurus purba juga melakukan hal serupa?
Selama ini, film animasi sering menggambarkan dinosaurus dari berbagai jenis hidup berkelompok. Namun, bukti fosil yang mendukung gagasan ini terbilang minim. Sebuah penemuan jejak kaki di Alberta, Kanada, mengubah pandangan tersebut.
Penemuan Fosil Menggemparkan
Di Taman Provinsi Dinosaurus, paleontolog menemukan jejak kaki berusia 76 juta tahun. Jejak ini menunjukkan adanya kelompok dinosaurus bertanduk (ceratopsian), dinosaurus lapis baja (ankylosaurid), dan mungkin theropoda kecil, melakukan perjalanan bersama. Yang lebih mengejutkan, jejak dua tyrannosaurus besar terlihat mengikuti mereka.
Penemuan ini, yang dipublikasikan di jurnal PLOS One, memicu spekulasi tentang adanya "safari dinosaurus" lintas spesies. Kelompok campuran ini diduga bergerak bersama untuk menghindari predator, mirip dengan perilaku hewan di sabana Afrika modern.
"Sangat menarik membayangkan skenario ini mirip dengan yang kita saksikan di sabana saat ini," ungkap seorang paleontolog dari Universitas Reading.
Dari Tanah Kering ke Kisah Masa Lalu
Penemuan ini berawal saat para peneliti menjelajahi tanah kering di musim panas. Mereka menemukan tonjolan batu yang ternyata adalah jejak kaki dinosaurus yang terawetkan.
Dalam waktu singkat, mereka menemukan lebih dari selusin jejak di area seluas dua tempat parkir. Jejak-jejak ini tertata rapi dan berjarak konsisten, seolah menunjukkan formasi kelompok.
Berdasarkan ukuran dan bentuk jejak, peneliti menyimpulkan bahwa lima dinosaurus dari berbagai spesies bergerak dalam satu kelompok, diikuti oleh dua tyrannosaurus besar.
Perdebatan di Kalangan Ilmuwan
Namun, interpretasi ini tidak serta merta diterima oleh semua ilmuwan.
Seorang peneliti dari Universitas Queensland berpendapat bahwa interpretasi tersebut terlalu berlebihan. Ia mencurigai jejak ceratopsian dan ankylosaurid terlalu mirip dan mungkin saja milik hadrosaurus besar yang tidak terawetkan dengan baik.
Seorang peneliti dari Universitas Basel bahkan menyebut temuan ini "spekulatif," menyoroti buruknya pelestarian jejak dan kurangnya pola pergerakan yang jelas.
Penjelajahan Baru Dimulai
Terlepas dari kritik, tim peneliti terus melakukan penggalian. Mereka telah menemukan lebih dari sepuluh jejak tambahan sejak penggalian awal. Bagi mereka, penemuan ini adalah awal dari pemahaman baru tentang kehidupan sosial dinosaurus.
"Ada banyak skenario yang mungkin terjadi, dan kita baru menyentuh permukaannya," ujar salah satu peneliti.