JAKARTA – Pemerintah Kota Jakarta Timur (Pemkot Jaktim) mengimbau warganya untuk meningkatkan kebersihan rumah dan lingkungan sekitar, menyusul temuan 524 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di berbagai wilayah hingga April 2025.
Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur, Herwin Meifendy, menekankan pentingnya upaya pencegahan berkelanjutan dengan menjaga kebersihan dan kelembaban agar tidak ada jentik nyamuk yang berkembang biak.
Warga diharapkan berperan aktif sebagai Juru Pemantau Jentik (Jumantik) mandiri dengan rutin melakukan 3M (Menguras, Menyikat, dan Menutup rapat) tempat penampungan air di rumah masing-masing. Langkah ini dinilai krusial untuk memperkuat gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan menekan penyebaran kasus DBD di lingkungan tempat tinggal.
Berdasarkan data, dari Januari hingga 16 April 2025, tercatat 524 kasus DBD yang tersebar di 10 kecamatan di Jakarta Timur. Jumlah ini mengakibatkan satu kematian. Kecamatan Kramat Jati mencatat kasus tertinggi dengan 74 kasus, disusul Cakung (70 kasus) dan Ciracas (62 kasus). Sementara itu, berdasarkan angka Incident Rate (IR), Matraman menduduki peringkat tertinggi.
Meskipun demikian, secara keseluruhan, kasus DBD di Jakarta Timur tahun ini menunjukkan penurunan dibandingkan tahun 2024. Peningkatan kasus hanya terjadi pada bulan Januari, namun selanjutnya mengalami penurunan signifikan pada bulan Februari, Maret, dan April.
Herwin juga mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai aktivitas nyamuk Aedes aegypti yang aktif menggigit manusia pada jam-jam tertentu, yaitu pukul 08.00-10.00 WIB dan pukul 15.00-17.00 WIB.