Israel Geram Kanada Akan Akui Palestina di PBB

Jakarta – Israel melayangkan kecaman keras terhadap rencana Kanada yang akan mengakui Negara Palestina dalam Sidang Umum PBB pada September mendatang. Langkah ini mengikuti jejak Inggris dan Prancis.

Kementerian Luar Negeri Israel menyampaikan keberatannya melalui pernyataan resmi yang diunggah di platform X. Mereka menilai perubahan sikap Kanada tersebut sebagai "hadiah untuk Hamas" dan kontraproduktif terhadap upaya negosiasi gencatan senjata serta pembebasan sandera.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sejak lama menentang pendirian negara Palestina. Ia berpendapat bahwa negara Palestina hanya akan menjadi basis untuk menghancurkan Israel, bukan untuk hidup berdampingan secara damai. Netanyahu meyakini bahwa Palestina tidak menginginkan negara yang berdampingan dengan Israel, melainkan negara tanpa keberadaan Israel.

Rencana pengakuan Palestina oleh Kanada dan negara-negara Eropa lainnya mencerminkan meningkatnya tekanan internasional terhadap Israel untuk mengakhiri agresinya di Jalur Gaza. Situasi kemanusiaan di Gaza terus memburuk, dengan kelaparan yang meluas dan serangan tanpa henti, sementara akses bantuan kemanusiaan sangat terbatas akibat blokade Israel.

Meskipun langkah pengakuan ini disambut positif, diharapkan agar negara-negara tersebut mengakui Palestina tanpa syarat dan tidak menjadikannya sebagai alat negosiasi, terutama dengan Amerika Serikat. Solusi dua negara, yang merupakan kerangka kerja yang disepakati secara internasional, bertujuan untuk menciptakan dua negara merdeka dan berdaulat yang hidup berdampingan secara damai dan saling menghormati.

Scroll to Top