Kiamat Iklim Mengancam Kenikmatan Keju: Rasa Susu Berubah, Kualitas Terpengaruh

Perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia kini membawa dampak yang lebih dekat dari perkiraan kita: rasa keju yang kita nikmati terancam! Sebuah studi mengungkapkan bahwa kualitas susu sapi, bahan baku utama pembuatan keju, semakin terpengaruh oleh krisis iklim ini.

Penelitian menunjukkan bahwa rasa susu sapi mengalami perubahan akibat perubahan pola makan hewan ternak. Kekeringan yang melanda lahan rumput memaksa peternak untuk memberikan pakan tambahan seperti jagung dan konsentrat kepada sapi.

Perubahan pakan ini berdampak signifikan pada kandungan gizi susu. Akibatnya, rasa keju yang dihasilkan menjadi kurang nikmat. "Jika perubahan iklim terus berlanjut, kita akan merasakan dampaknya pada rasa keju," ungkap peneliti.

Studi yang membandingkan sapi yang mengonsumsi rumput dengan sapi yang diberi pakan tambahan menemukan bahwa sapi yang makan jagung menghasilkan susu dengan volume setara dan emisi metana lebih rendah. Namun, rasa susu yang dihasilkan kurang kaya dibandingkan dengan sapi yang mengonsumsi rumput. Sapi yang merumput juga memiliki lebih banyak asam lemak omega-3 dan asam laktat, yang penting bagi kesehatan jantung dan sistem pencernaan.

Fenomena ini tidak hanya terjadi di satu wilayah. Di Eropa hingga Brasil, peternak sapi perah merasakan dampaknya. Peternak di Brasil melaporkan penurunan kandungan protein dan lemak dalam susu akibat suhu panas ekstrem.

Selain perubahan pola makan, suhu ekstrem akibat pemanasan global juga membuat sapi makan lebih sedikit. Proses pencernaan menghasilkan panas, sehingga sapi akan mengurangi asupan makanan untuk menurunkan suhu tubuh. Akibatnya, daya tahan tubuh sapi menurun dan rentan terhadap penyakit.

Perubahan iklim mengancam kualitas susu sapi, yang berdampak langsung pada rasa keju. Jika tidak ada tindakan nyata untuk mengatasi perubahan iklim, kenikmatan keju yang kita rasakan mungkin akan segera menjadi kenangan.

Scroll to Top