Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengungkapkan kemarahannya atas serangan militer Rusia yang terus berlanjut di Ukraina, meskipun upaya gencatan senjata sedang diusahakan. Trump secara khusus mengecam serangan terbaru Rusia di wilayah Zaporizhzhia yang mengakibatkan 16 orang tewas, menyebutnya sebagai tindakan yang "menjijikkan".
"Apa yang Rusia lakukan sangat menjijikkan," tegas Trump.
Sebagai tanggapan, Trump menyatakan akan segera mengirim utusan khususnya, Steve Witkoff, ke Rusia. Saat ini, Witkoff masih berada di Israel untuk membahas gencatan senjata di Gaza.
Pemerintah Amerika Serikat telah memberikan tenggat waktu kepada Rusia hingga akhir pekan depan untuk menghentikan permusuhan di Ukraina. Trump bahkan mengancam akan menjatuhkan sanksi ekonomi berat jika Rusia tidak menghentikan serangan tersebut.
"Kami akan menjatuhkan sanksi. Saya tidak yakin apakah itu akan berpengaruh pada Putin," ujar Trump.
Sebelumnya, Trump telah mengancam bahwa langkah-langkah baru tersebut dapat mencakup "tarif sekunder" yang menargetkan mitra dagang Rusia, seperti Tiongkok dan India. Langkah ini bertujuan untuk semakin menekan Rusia, meskipun berisiko menimbulkan gangguan internasional yang signifikan.
Dalam beberapa minggu terakhir, Trump semakin vokal dalam menyampaikan kekecewaannya terhadap Putin atas serangan gencar yang dilancarkan Rusia.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Rusia terus melancarkan serangan di Ukraina. Setidaknya 20 orang tewas dan lebih dari 40 orang terluka dalam serangan terbaru Rusia di berbagai lokasi di Ukraina.
Kepala administrasi militer wilayah Zaporizhzhia, Ivan Fedorov, melaporkan bahwa Rusia melancarkan delapan serangan di wilayah tersebut, dengan salah satu targetnya adalah sebuah penjara.
"16 orang tewas, 35 orang terluka," tulisnya, menambahkan bahwa gedung penjara tersebut hancur dan rumah-rumah di sekitarnya mengalami kerusakan.
Selain itu, sejumlah orang juga tewas dan terluka dalam serangan di wilayah Dnipropetrovsk.