Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 8,8 mengguncang Semenanjung Kamchatka, Rusia pada hari Selasa (29/7). Pemerintah Rusia mengumumkan bahwa tidak ada korban jiwa akibat bencana alam tersebut.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyatakan bahwa nihilnya korban tewas menjadi bukti keberhasilan teknologi dan kesiapan sistem mitigasi bencana di Rusia. Ia menyoroti kesiapan teknologi negaranya yang terbukti mumpuni dalam menghadapi gempa dahsyat ini.
Kremlin juga mengaitkan keberhasilan ini dengan kualitas bangunan di Kamchatka yang tahan terhadap guncangan gempa, serta respons cepat dari sistem peringatan dini yang telah diterapkan.
Gempa ini merupakan yang terbesar di dunia sejak 2011 dan terkuat di Kamchatka sejak 1952. Pusat gempa berada sekitar 136 kilometer timur Petropavlovsk, Kamchatka, dengan kedalaman 19 kilometer. Gelombang tsunami juga dilaporkan terjadi setelah gempa.
Meski tergolong ekstrem, otoritas Rusia dan lembaga internasional menyatakan tidak ada laporan korban jiwa maupun kerusakan signifikan.
Peneliti British Geological Survey, David Tappin, mengungkapkan keterkejutannya atas minimnya dampak dan nihilnya korban jiwa akibat gempa sebesar itu. Ia menyebut faktor geografis dan kesiapsiagaan sistem peringatan dini sebagai elemen penting yang menyelamatkan banyak nyawa.
Tappin menekankan pentingnya sistem peringatan dini, yang terbukti berfungsi dengan baik. Peringatan dikeluarkan di Jepang, Hawaii, dan wilayah Pantai Barat AS, menunjukkan efektivitas sistem tersebut dalam melindungi masyarakat.