KPop Demon Hunters: Fenomena Animasi Musikal yang Mengguncang Dunia

Sebuah film animasi musikal berjudul KPop Demon Hunters muncul bagai meteor di jagat hiburan. Tak hanya meroket di Netflix, film ini juga mendominasi tangga lagu global, bahkan sempat mengalahkan popularitas BTS.

Film yang mulai tayang Juni 2025 ini, sukses menciptakan kegemparan di kalangan Gen Z. KPop Demon Hunters menawarkan konsep unik yang memadukan dunia K-pop dengan elemen fantasi.

Dunia Penuh Warna, Musik Memukau

Dalam film ini, penonton disuguhkan dunia animasi yang vibran, diiringi alunan musik yang adiktif. Setiap karakter digambarkan sebagai penggemar K-pop sejati: memakai kaos idol favorit, menggenggam light stick, hingga rela membeli merchandise. Tak heran, antusiasme serupa menular ke dunia nyata.

KPop Demon Hunters sempat menduduki posisi puncak tangga film global Netflix selama dua minggu berturut-turut. Fans membanjiri internet dengan fan art, cover lagu, cosplay, dan video dance choreography yang terinspirasi dari film.

Kisah Girlband Pemburu Roh Jahat

Film ini mengisahkan petualangan girlband HUNTR/X dalam memerangi roh jahat dan melindungi dunia manusia. Setelah sempat merajai posisi pertama, kini film ini berada di peringkat ketiga teratas di Indonesia.

Rahasia di Balik Kesuksesan

Salah satu faktor utama kesuksesan KPop Demon Hunters adalah soundtrack-nya yang earworm. Tujuh lagu dari film ini berhasil menduduki posisi puncak Billboard Soundtracks dan masuk ke dalam Billboard 200. Lagu berjudul Golden yang dibawakan oleh HUNTR/X, bahkan berhasil melonjak ke posisi 23 di tangga lagu Billboard Hot 100.

Lagu lain berjudul Your Idol yang dibawakan oleh Saja Boys, rival HUNTR/X, sempat menggeser dominasi BTS di chart Spotify Amerika Serikat. Kepopuleran ini membuka peluang film untuk meraih penghargaan Oscar.

Soundtrack film ini melibatkan talenta terbaik K-pop, termasuk kolaborasi dengan The Black Label, perusahaan K-pop yang didirikan oleh Teddy Park, sosok di balik kesuksesan BLACKPINK dan 2NE1.

Menurut Jeff Benjamin, jurnalis musik spesialis K-pop, tim produksi film melakukan riset mendalam untuk memastikan soundtrack film ini memiliki kualitas yang mumpuni. Salah satu sutradara, Maggie Kang, mengungkapkan bahwa timnya memprioritaskan representasi fandom dan idol dengan cara yang spesifik agar tidak mengecewakan fans K-pop.

Inspirasi juga diambil dari berbagai sudut, seperti lagu Soda Pop dari Saja Boys yang memiliki sentuhan nostalgia grup K-pop era 90-an seperti H.O.T.

Album soundtrack KPop Demon Hunters kini sejajar dengan album hits Virgin dari Lorde dan Swag dari Justin Bieber. Kesuksesan ini mengingatkan pada fenomena Disney Encanto yang merajai tangga lagu pada tahun 2022.

Originalitas sebagai Daya Tarik

Selain musik, orisinalitas juga menjadi nilai tambah KPop Demon Hunters. Di saat banyak film animasi mengandalkan IP yang sudah ada, film ini hadir dengan cerita yang benar-benar baru.

Maggie Kang menjelaskan bahwa film ini tidak sepenuhnya Korea, juga tidak sepenuhnya Barat, melainkan kombinasi dari keduanya yang membuatnya terasa berbeda.

Ilustrator dan penggemar K-pop, Zabrinah Santiago, bahkan membuat fan art dan menjual kartu ilustrasi HUNTR/X dan Saja Boys di Los Angeles Anime Expo hanya dua minggu setelah film tayang. Ribuan ilustrasi fan art lainnya dapat ditemukan di Instagram dengan hashtag #kpopdemonhunters.

Santiago awalnya skeptis dengan judul KPop Demon Hunters, namun setelah menonton filmnya, ia merasa bahwa film ini adalah "love letter untuk fans K-pop."

Kang mengungkapkan bahwa ide awalnya adalah menggabungkan elemen iblis dan Jeoseung Saja (malaikat pencabut nyawa dalam mitologi Korea) dalam film yang tampak tradisional namun modern.

Film ini dibandingkan dengan animasi Sony Spider-Man: Into The Spider-Verse, yang juga sukses menarik audiens luas berkat gaya animasinya yang kreatif. KPop Demon Hunters adalah musikal animasi yang menyenangkan dan universal.

Scroll to Top