Arsenal harus menerima hasil imbang 1-1 yang mengecewakan saat menjamu Brentford, memperbesar peluang Liverpool untuk semakin kokoh di puncak klasemen Liga Primer Inggris.
Manajer Arsenal, Mikel Arteta, mengambil langkah berani dengan merotasi beberapa pemain inti dalam susunan pemain awalnya. Nama-nama seperti Bukayo Saka, Martin Odegaard, dan Mikel Merino disimpan di bangku cadangan dengan tujuan menjaga kesegaran tim jelang laga krusial melawan Real Madrid di Liga Champions. Arteta tampak percaya diri meskipun Arsenal unggul 3-0 di leg pertama.
Babak pertama berjalan lambat dengan minimnya peluang berbahaya. Kristoffer Ajer sempat memaksa David Raya melakukan penyelamatan gemilang, sementara sundulan Kieran Tierney dianulir karena offside. Arsenal mendominasi dengan 10 tendangan sudut, namun gagal memecah kebuntuan. Leandro Trossard sempat menguji ketangguhan kiper Brentford, Mark Flekken, namun itu menjadi salah satu dari sedikit tembakan tepat sasaran yang dihasilkan Arsenal di babak pertama.
Arsenal baru berhasil unggul di babak kedua berkat kecerdikan kiper David Raya. Ia dengan cepat melambungkan bola ke Declan Rice setelah mengamankan tendangan sudut. Rice kemudian memberikan umpan matang kepada Thomas Partey yang sukses menjebol gawang Brentford.
Namun, keunggulan Arsenal tidak bertahan lama. Brentford berhasil menyamakan kedudukan melalui gol Yoane Wissa. Umpan silang dari Michael Kayode berhasil dimanfaatkan Collins dengan sundulan, yang kemudian diteruskan oleh Wissa untuk membobol gawang Raya.
Arteta kemudian memasukkan Saka dan Odegaard, namun upaya mereka untuk mencetak gol kemenangan tidak membuahkan hasil. Peluang emas Saka setelah melewati Flekken gagal dikonversi menjadi gol.
Hasil imbang ini menjadi pukulan telak bagi Arsenal yang semakin kesulitan mengejar Liverpool dalam perburuan gelar Liga Primer. Kreativitas dan ketajaman lini depan Arsenal dipertanyakan, dan mereka harus membayar mahal atas kurangnya efektivitas di depan gawang.
