Setelah lebih dari setahun pertempuran sengit, Rusia mengklaim telah berhasil menguasai kota Chasiv Yar di Ukraina timur pada Kamis (31/7/2025). Keberhasilan ini, jika benar, dapat mempermudah Rusia untuk melancarkan serangan lebih lanjut di wilayah Donetsk.
Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan secara resmi bahwa pasukannya telah "membebaskan" Chasiv Yar. Namun, klaim tersebut langsung dibantah oleh Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.
"Itu tidak benar," tegas Zelensky dalam pidatonya, menyatakan bahwa tentara Ukraina masih "mempertahankan posisi" di sekitar Chasiv Yar.
Seorang juru bicara militer Ukraina menyebut klaim Rusia sebagai "propaganda". Blog pemantau perang Ukraina, DeepState, yang menggunakan data sumber terbuka untuk melacak pergerakan pasukan, juga membantah bahwa kota itu sepenuhnya dikuasai Rusia.
Meskipun demikian, sebuah video yang diunggah oleh unit militer Rusia, yang telah diverifikasi, menunjukkan tentara Rusia mengibarkan bendera di antara reruntuhan kota.
Menurut analis militer Emil Kastehelmi dari Black Bird Group, pertempuran kemungkinan masih terjadi di sekitar Chasiv Yar.
"Chasiv Yar memiliki medan yang sangat menguntungkan bagi pihak yang bertahan. Ada hutan, sungai, bukit, dan bangunan padat yang mendukung pertahanan Ukraina. Rusia hanya mampu maju secara bertahap selama lebih dari setahun," jelasnya.
Jika klaim Rusia terbukti benar, Kastehelmi menambahkan bahwa hal itu akan menjadi tantangan besar bagi Ukraina.
"Jatuhnya kota ini berarti Rusia dapat mendekati Kostiantynivka dari berbagai arah. Logistik Ukraina di wilayah itu juga dapat terganggu karena drone Rusia dapat bergerak lebih dekat ke garis depan," ungkapnya.
Chasiv Yar terletak strategis, hanya beberapa kilometer di barat Bakhmut, kota yang direbut Rusia pada tahun 2023 setelah pertempuran yang sangat berdarah. Sebelum perang, kota ini dihuni lebih dari 12.000 orang dan mengandalkan industri beton dan batu bata untuk perekonomiannya.
Zelensky juga menyebutkan bahwa pertempuran terberat terjadi di kota Pokrovsk, sekitar 60 km barat daya Chasiv Yar.
Berdasarkan laporan dari Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina, Oleksandr Syrskyi, pasukan Ukraina sedang memukul mundur unit sabotase dan pengintaian Rusia.
Sementara itu, tekanan diplomatik terhadap Rusia semakin meningkat. Presiden AS Donald Trump dikabarkan mempertimbangkan sanksi tambahan terhadap Rusia dan negara-negara yang masih membeli ekspor dari Moskow, seiring dengan kegagalan negosiasi perdamaian yang telah berlangsung lebih dari 3,5 tahun.