Terobosan Baru! MS Ternyata Mengintai Tubuh Jauh Sebelum Gejala Muncul

Penelitian terbaru mengungkapkan fakta mengejutkan tentang multiple sclerosis (MS). Penyakit yang menyerang sistem saraf pusat ini ternyata sudah mulai memengaruhi tubuh hingga 15 tahun sebelum gejala neurologis khasnya terlihat. Temuan ini mengubah paradigma tentang kapan sebenarnya MS mulai berkembang dan membuka peluang baru untuk deteksi dini.

Studi yang melibatkan ribuan orang menunjukkan bahwa individu yang kemudian didiagnosis MS, telah menunjukkan peningkatan frekuensi kunjungan ke fasilitas kesehatan jauh sebelum masalah utama muncul. Keluhan umum seperti kelelahan kronis, nyeri yang tak kunjung hilang, pusing berulang, serta masalah kesehatan mental seperti kecemasan berlebihan dan depresi, menjadi alasan utama mereka mencari bantuan medis.

Jejak Awal MS Terbentang Hingga 15 Tahun

Analisis data medis selama 25 tahun sebelum diagnosis MS menunjukkan pola yang konsisten:

  • 15 Tahun Sebelum Gejala: Peningkatan kunjungan ke dokter umum, terutama karena keluhan kelelahan, nyeri, pusing, dan gangguan mental.
  • 12 Tahun Sebelumnya: Kunjungan ke psikiater mulai meningkat.
  • 8-9 Tahun Sebelumnya: Kunjungan ke ahli saraf dan dokter mata meningkat, kemungkinan terkait masalah penglihatan atau nyeri mata.
  • 3-5 Tahun Sebelumnya: Peningkatan kunjungan ke unit gawat darurat dan departemen radiologi.
  • 1 Tahun Sebelum Gejala Utama: Lonjakan signifikan dalam kunjungan ke berbagai spesialis, termasuk ahli saraf dan radiolog.

Fase Prodromal: Jendela Deteksi Dini

Periode awal yang samar ini dikenal sebagai fase prodromal MS. Fase ini adalah masa ketika gangguan sudah terjadi dalam tubuh, tetapi belum cukup jelas untuk dikenali sebagai MS.

Masalah kesehatan mental tampaknya menjadi salah satu indikator paling awal dalam fase prodromal MS. Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa sebagian besar orang yang mengalami gejala umum seperti kelelahan atau nyeri tidak akan berkembang menjadi MS. Namun, mengenali pola ini bisa menjadi kunci untuk mempercepat diagnosis dan meningkatkan kualitas hidup pasien MS.

Dengan mengidentifikasi sinyal peringatan lebih awal, kita berpeluang melakukan intervensi lebih cepat. Penelitian lanjutan diperlukan untuk menemukan biomarker awal atau faktor pemicu lain yang terjadi selama fase awal MS yang selama ini belum terdeteksi. Temuan ini membuka harapan baru untuk deteksi dini, pencegahan, dan pengobatan MS yang lebih efektif.

Scroll to Top