Panglima Militer Israel Ancam Perang Tanpa Henti di Gaza Jika Negosiasi Sandera Gagal

GAZA – Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Letnan Jenderal Eyal Zamir, melontarkan ancaman perang tanpa henti di Jalur Gaza jika upaya negosiasi pembebasan sandera yang ditawan Hamas menemui jalan buntu. Konflik di wilayah tersebut telah berjalan selama hampir dua tahun, menelan korban jiwa lebih dari 60.000 warga Palestina.

Zamir menyampaikan pernyataan tersebut dalam pertemuan dengan para perwira militer Israel di Gaza. "Saya memperkirakan dalam beberapa hari ke depan kita akan mengetahui apakah kesepakatan pembebasan sandera dapat dicapai," ujarnya. "Jika tidak, pertempuran akan berlanjut tanpa henti."

Militer Israel merilis rekaman yang menunjukkan Zamir bertemu dengan tentara dan perwira di sebuah pusat komando. Dari 251 orang yang diculik dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, 49 orang masih berada di Gaza, dengan 27 di antaranya dilaporkan tewas.

Kelompok Jihad Islam Palestina baru-baru ini merilis video yang menampilkan sandera dalam kondisi kurus kering dan lemah.

Negosiasi yang dimediasi oleh Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar untuk mencapai gencatan senjata dan pembebasan sandera mengalami kegagalan bulan lalu, memicu seruan dari berbagai pihak di Israel untuk tindakan militer yang lebih tegas.

Situasi ini terjadi di tengah tekanan yang meningkat dari berbagai pihak, baik internasional maupun domestik, termasuk keluarga sandera, untuk melanjutkan upaya mencapai gencatan senjata dalam konflik yang telah berlangsung hampir dua tahun.

Sementara itu, badan-badan bantuan telah memperingatkan bahwa penduduk Gaza menghadapi ancaman kelaparan parah akibat pembatasan bantuan oleh Israel. Namun, Zamir menolak klaim tersebut dengan tegas.

"Kampanye tuduhan palsu tentang kelaparan yang disengaja adalah upaya yang terencana, tepat waktu, dan penuh tipu daya untuk menuduh IDF, pasukan yang bermoral, atas kejahatan perang," katanya. "Hamas bertanggung jawab atas pembunuhan dan penderitaan penduduk di Jalur Gaza."

Serangan Hamas pada tahun 2023 mengakibatkan kematian 1.219 orang, sebagian besar warga sipil. Sejak pasukan darat dikerahkan ke Gaza, 898 tentara Israel juga dilaporkan tewas.

Serangan Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 60.332 orang, sebagian besar warga sipil, menurut data dari Kementerian Kesehatan wilayah yang dikuasai Hamas, yang diakui kredibilitasnya oleh PBB.

Scroll to Top