Presiden AS, Donald Trump, memberikan angin segar bagi pasar keuangan dengan menyatakan tidak berniat memberhentikan Gubernur Bank Sentral AS (The Fed), Jerome Powell. Pernyataan ini meredakan kekhawatiran investor setelah sebelumnya Trump gencar mengkritik Powell, yang sempat memicu aksi jual di Wall Street.
Kritik Trump terhadap Powell bermula dari peringatan The Fed mengenai potensi inflasi yang dipicu oleh kebijakan tarif Gedung Putih. Trump menerapkan tarif timbal balik ke berbagai negara, termasuk China, dengan batas 10% dan kenaikan beragam.
"Saya tidak berniat memecatnya," tegas Trump, meskipun ia tetap berharap Powell lebih proaktif dalam menurunkan suku bunga. Trump menilai saat ini adalah waktu yang tepat untuk kebijakan tersebut.
Ketegangan antara Trump dan Powell sebelumnya memicu spekulasi mengenai kemungkinan pemecatan. Penasihat ekonomi Gedung Putih bahkan sempat menyatakan presiden sedang mempertimbangkan opsi tersebut.
Trump berulang kali menyerukan penurunan suku bunga untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi di tengah kebijakan tarifnya. Ia bahkan mengancam akan memecat Powell jika tidak mengikuti keinginannya.
Powell sendiri menegaskan tidak memiliki rencana untuk mengundurkan diri dan menganggap independensi bank sentral dalam kebijakan moneter sebagai hal yang fundamental.
Meskipun presiden tidak memiliki kewenangan langsung untuk memecat gubernur The Fed, Trump dapat memulai proses panjang untuk melengserkan Powell dengan membuktikan adanya alasan yang kuat.