India Tegaskan Impor Minyak Rusia Takkan Berhenti Walau Diancam Tarif AS

Pemerintah India dengan tegas menyatakan tidak akan menghentikan pembelian minyak dari Rusia, kendati menghadapi potensi pengenaan tarif impor dari Amerika Serikat. India berpendapat bahwa kebijakan energinya didasarkan pada kepentingan nasional dan dinamika pasar global, bukan atas desakan pihak lain.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri India menekankan bahwa hubungan India dan Rusia adalah hubungan strategis jangka panjang yang tidak seharusnya dinilai dari sudut pandang negara ketiga.

"Relasi kami dengan Rusia telah teruji waktu. Kebutuhan energi kami ditentukan oleh ketersediaan pasokan dan perkembangan situasi global," tegasnya.

Pernyataan ini muncul setelah ancaman dari Donald Trump, yang berniat mengenakan tarif 25 persen pada produk India serta pajak impor tambahan. Langkah ini dikaitkan dengan pembelian minyak mentah India dari Rusia, yang menurut Trump merugikan kepentingan strategis Amerika Serikat. Trump juga mengkritik Rusia karena dianggap gagal menyepakati gencatan senjata di Ukraina, dan mengisyaratkan sanksi ekonomi lanjutan jika tidak ada kemajuan diplomatik.

India mulai meningkatkan pembelian minyak dari Rusia sejak invasi Moskow ke Ukraina pada Februari 2022. Puncaknya terjadi pada Mei 2023, dengan impor mencapai 2,15 juta barel per hari. Meskipun volume impor berfluktuasi, Rusia tetap menjadi salah satu mitra energi utama India. Bahkan, minyak Rusia sempat menyumbang hampir 40 persen dari total impor minyak mentah India, melampaui negara-negara Timur Tengah yang sebelumnya mendominasi.

Konsumsi minyak mentah India diperkirakan mencapai 5,5 juta barel per hari, dengan 88 persen kebutuhan tersebut dipenuhi melalui impor. India adalah pengimpor minyak terbesar ketiga di dunia setelah China dan AS.

Sejak sanksi Barat diberlakukan, Rusia menjual minyaknya dengan harga diskon. India memanfaatkan kesempatan ini untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga energi domestik. Pemerintah India berulang kali menegaskan bahwa keputusan membeli minyak Rusia murni didasarkan pada kepentingan nasional, bukan motif politik.

Scroll to Top