Hong Kong mencatat kasus chikungunya pertama sejak 2019, memicu kewaspadaan terhadap kemungkinan penularan lokal. Virus yang dibawa nyamuk ini dikenal menyebabkan nyeri sendi yang bisa berlangsung lama.
Seorang anak laki-laki berusia 12 tahun terdiagnosis dengan penyakit ini setelah menunjukkan gejala demam, ruam, dan nyeri sendi sepulangnya dari Foshan, Provinsi Guangdong, pada bulan Juli. Otoritas kesehatan meyakini anak tersebut terinfeksi di Foshan. Ia kini diisolasi dan keluarganya dalam pemantauan.
Foshan, yang dapat dijangkau dalam waktu singkat dari Hong Kong, telah mencatat lebih dari 6.500 kasus dalam beberapa minggu terakhir. Situasi ini mendorong kota-kota lain di Tiongkok untuk memberlakukan langkah-langkah pembatasan.
Fuzhou, sebuah kota di Provinsi Fujian, kini mewajibkan karantina mandiri selama 14 hari bagi para pelancong yang datang dari Foshan. Macao, yang sebelumnya melaporkan kasus impor dari seseorang yang baru kembali dari Foshan, juga mencatat kasus penularan lokal, meningkatkan kekhawatiran penyebaran virus di wilayah tersebut.