Waspada DBD! Kasus di Batam Meningkat, Masyarakat Diminta Aktif Berantas Jentik Nyamuk

Kota Batam, Kepulauan Riau, mencatat peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang signifikan dalam tujuh bulan pertama tahun 2025. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam melaporkan adanya 414 kasus DBD dari Januari hingga Juli 2025. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, di mana tercatat 313 kasus.

Kepala Dinkes Batam menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat, terutama menjelang triwulan akhir tahun yang biasanya mengalami peningkatan curah hujan. Musim hujan menjadi periode yang sangat rentan terhadap penyebaran DBD karena nyamuk Aedes aegypti, pembawa virus dengue, berkembang biak di genangan air bersih.

Meskipun terjadi peningkatan kasus, Dinkes Batam menilai situasi DBD tahun ini masih relatif terkendali. Angka insidensi (IR) hingga akhir Juli 2025 mencapai 30,85 per 100.000 penduduk, dan jumlah kematian akibat DBD menunjukkan penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.

Data tren kasus DBD di Batam selama tujuh tahun terakhir menunjukkan fluktuasi. Setelah mencatat 639 kasus pada tahun 2018 dan melonjak menjadi 902 kasus pada tahun 2022, kasus sempat menurun menjadi 392 pada tahun 2023. Namun, angka tersebut kembali meningkat tajam menjadi 871 kasus pada tahun 2024.

Untuk menekan penyebaran DBD, Dinkes Batam menggiatkan dua program utama: Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik (G1R1J) dan Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk (GERTAK). Kedua gerakan ini diatur dalam Surat Edaran No. 11 Tahun 2025 tentang Kewaspadaan Dini terhadap DBD.

G1R1J melibatkan penunjukan Juru Pemantau Jentik (Jumantik) di setiap rumah untuk secara rutin memeriksa dan memastikan tidak adanya jentik nyamuk di lingkungan tempat tinggal. Hasil pemantauan kemudian dilaporkan ke puskesmas setempat.

Sementara itu, GERTAK dilaksanakan melalui kegiatan gotong royong massal di lingkungan warga untuk membersihkan dan menghilangkan potensi sarang nyamuk. Dengan upaya bersama, diharapkan penyebaran DBD di Batam dapat dikendalikan secara efektif. Masyarakat diimbau untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan dan aktif memberantas jentik nyamuk demi melindungi diri dan keluarga dari ancaman DBD.

Scroll to Top