Megawati Hangestri, pevoli kebanggaan Indonesia, telah memutuskan untuk tidak melanjutkan kontraknya dengan klub Liga Voli Korea, Red Sparks, setelah dua musim yang penuh prestasi. Keputusan ini diambil setelah ia mengalami cedera lutut yang cukup serius.
Selama membela Red Sparks, Megawati berhasil membawa tim tersebut menjadi runner-up Liga Voli Korea musim 2024-2025. Namun, perjuangan kerasnya itu harus dibayar dengan cedera yang dialaminya. Bahkan, ia sempat kesulitan berjalan dan harus menggunakan kursi roda saat kembali ke Indonesia.
Setibanya di tanah air, Megawati segera menjalani pemeriksaan MRI di sebuah rumah sakit di Surabaya, dekat dengan kampung halamannya di Jember. Tantenya, yang setia mendampingi Mega sejak babak final di Korea, memberikan kabar terbaru mengenai kondisi keponakannya.
"Mega sudah selesai MRI, sedang dalam pemulihan dan pengobatan," ujar Tante Mega melalui akun Instagramnya. Ia juga menambahkan bahwa nafsu makan Mega tetap baik, yang menjadi indikasi positif pemulihannya. "Mega makan segala dengan porsi yang masih banyak, jadi kita simpulkan mega sehat walafiat," ungkapnya.
Keputusan Megawati untuk tidak memperpanjang kontrak dengan Red Sparks didasari oleh alasan keluarga, terutama karena ibunya kini menjadi orang tua tunggal. Selain itu, Megawati juga telah mencatatkan sejarah sebagai pemain muslim berhijab pertama yang berkompetisi di liga olahraga Korea Selatan.
Kepergian Megawati meninggalkan kesan mendalam bagi pelatih Red Sparks, Ko Hee-jin. Bahkan, ia terlihat emosional saat memilih Wipawee Srithong sebagai pengganti Megawati dalam kuota pemain Asia.