Gelombang Pengakuan Palestina: Efek Demonstrasi dan Tekanan Internasional?

Eropa, dengan negara-negara seperti Inggris, Prancis, dan Jerman, mulai melirik pengakuan resmi terhadap Palestina. Pertanyaannya, apakah ini hasil dari tekanan demonstrasi yang melanda Eropa?

Pakar hubungan internasional menyoroti bahwa kesadaran negara-negara Eropa dan Kanada tumbuh seiring dengan aksi solidaritas masyarakat untuk kemerdekaan Palestina. Demonstrasi tersebut mencerminkan keprihatinan mendalam atas nasib rakyat Palestina dan keraguan terhadap kebijakan pemerintah mereka.

Aksi demonstrasi ini diperkirakan akan memicu dampak internasional, terutama di negara-negara bekas jajahan Prancis dan Inggris, serta mempengaruhi kepemimpinan global Amerika Serikat atas sekutu-sekutunya di Uni Eropa dan NATO.

Meski demikian, dukungan Eropa terhadap Palestina masih belum sepenuhnya bulat. Negara-negara ini masih mempertimbangkan faktor-faktor seperti:

  • Kemampuan Israel dalam menjunjung tinggi hak asasi manusia.
  • Kemampuan Otoritas Palestina untuk menyelenggarakan pemilihan umum yang terorganisir tanpa melibatkan Hamas.
  • Kemampuan masyarakat Palestina dalam mengelola negara.
  • Prospek Solusi Dua Negara untuk perdamaian abadi di Timur Tengah.

Eropa juga masih enggan untuk berkonfrontasi dengan Amerika Serikat dan Israel, terutama terkait isu tarif yang belum terselesaikan. Selain itu, mereka mengamati dengan seksama posisi tegas Rusia dan China terhadap penjajahan Israel di Palestina, yang dianggap bertentangan dengan prinsip-prinsip hukum internasional. Kekhawatiran akan potensi pembatasan energi dari Rusia juga menjadi pertimbangan.

Posisi final negara-negara Uni Eropa akan terungkap pada sidang Majelis Umum PBB mendatang. Saat itulah akan terlihat apakah komitmen mereka terhadap kemerdekaan Palestina adalah tindakan nyata atau sekadar retorika diplomatik untuk tujuan ekonomi.

Pakar hukum internasional menambahkan bahwa aspirasi masyarakat Eropa, yang tidak bisa mentolerir tindakan Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza, juga menjadi faktor penting dalam mendorong pengakuan Palestina. Tindakan Israel dianggap melanggar hak asasi manusia fundamental, seperti hak untuk hidup, dan bahkan mengarah pada pembersihan etnis.

Beberapa pemimpin negara Eropa telah mengumumkan rencana untuk mengakui Palestina dalam waktu dekat. Langkah ini menuai reaksi keras dari Amerika Serikat, yang menganggapnya sebagai "penghargaan kepada Hamas." Bahkan, ada indikasi peningkatan tarif terhadap negara yang mengakui Palestina.

Scroll to Top