Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengingatkan akan pengaruh besar dinamika konflik global terhadap stabilitas Indonesia. Situasi geopolitik yang bergejolak, termasuk perang di berbagai belahan dunia, serta perseteruan di kawasan Asia Tenggara seperti antara Thailand dan Kamboja, turut memengaruhi keamanan regional dan nasional.
Dalam acara penandatanganan nota kesepahaman antara Polri dan Kementerian Imigrasi, Sigit menekankan bahwa Indonesia tidak bisa mengabaikan dampak dari konflik-konflik tersebut.
Selain ancaman dari luar, Kapolri juga menyoroti kerentanan Indonesia sebagai negara kepulauan dengan banyak perbatasan. Letak geografis yang strategis, berbatasan laut dengan sepuluh negara dan darat dengan tiga negara, membuka peluang bagi kejahatan lintas negara atau transnational crime.
"Kita memiliki kerawanan terkait dengan transnational crime. Ini mencakup illegal fishing, penyelundupan senjata, narkoba, barang-barang terlarang, dan berbagai bentuk kejahatan lainnya," tegas Sigit.
Penyelundupan menjadi salah satu perhatian utama, karena mengakibatkan kerugian besar bagi pendapatan negara. Kapolri menegaskan bahwa masalah ini menjadi pekerjaan rumah besar yang harus dihadapi bersama. Indonesia harus meningkatkan kewaspadaan dan tidak boleh lengah menghadapi potensi ancaman ini.