Dedi Mulyadi Terima Ancaman Pembunuhan, Respon dengan Tenang

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menghadapi ancaman serius pembunuhan yang dilayangkan melalui media sosial. Ancaman ini datang dari sebuah akun dengan nama yang mencolok, "Wowo dan Dedi Mulyadi sesat!".

Akun tersebut secara eksplisit mengancam akan menghabisi nyawa Dedi Mulyadi dengan menggunakan bom bunuh diri.

Menanggapi ancaman tersebut, Dedi Mulyadi menyatakan bahwa hal ini merupakan risiko yang tak terhindarkan bagi seorang pemimpin. Ia menyadari bahwa dalam setiap langkah yang diambil, pasti ada pihak yang mendukung maupun yang menentang. Dedi berencana untuk memantau perkembangan situasi dan menyelidiki keaslian akun yang menebar ancaman. Meski demikian, ia menegaskan akan meningkatkan kewaspadaan.

Dedi mengungkapkan bahwa ancaman pembunuhan bukanlah pengalaman baru baginya. Sebelumnya, ia juga pernah menerima ancaman serupa setelah melakukan penutupan tambang ilegal di Kabupaten Subang.

Meskipun kerap menerima berbagai caci maki, hinaan, dan ancaman pembunuhan, Dedi Mulyadi memilih untuk meresponsnya dengan tenang. Ia bahkan sempat dicap sebagai pengkhianat dan penjahat oleh demonstran yang menuntut pembukaan kembali tambang ilegal.

Ancaman terbaru ini dilontarkan melalui komentar di Live Chat YouTube Kang Dedi Mulyadi. Akun "Wowo dan Dedi Mulyadi sesat!" berulang kali mengancam akan membunuh Dedi, meledakkan rumahnya, dan menculik anaknya.

Selain ancaman pembunuhan, akun tersebut juga menuliskan kalimat kebencian yang berisi harapan agar Dedi ditusuk dari belakang dengan pisau. Bahkan, ada ancaman yang lebih mengerikan, yaitu meledakkan diri di dekat Dedi Mulyadi dengan bom yang lebih dahsyat dari bom Bali.

Akun tersebut juga mengklaim akan melancarkan aksinya dalam kurun waktu kurang dari dua bulan dan saat ini sedang merakit bom paku.

Selama lebih dari 30 menit siaran Live Chat di YouTube Dedi Mulyadi, akun tersebut terus menerus menyebarkan ujaran kebencian terhadap Dedi. Tidak hanya mengancam membunuh, akun itu juga mengancam akan membuat Jawa Barat seperti neraka, dengan Cianjur sebagai target.

Scroll to Top