Seminar Nasional yang diadakan di RSUD dr. Zainoel Abidin, Banda Aceh, pada 2 Agustus 2025, menyoroti peran penting terapi hiperbarik dalam bidang THT-BKL (Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala, dan Leher). Acara ini menjadi bagian dari Mega Bakti Kesehatan Nasional (MBKN) PERHATI-KL yang tahun ini berfokus di Aceh.
Seminar ini menarik perhatian 92 dokter spesialis THT-BKL dan spesialis lainnya, 25 dokter umum, 44 PPDS THT-BKL FK USK, dan 15 dokter muda FK USK. Para ahli terkemuka di bidang THT-BKL membahas manfaat dan cara kerja Hyperbaric Oxygen Therapy (HBOT) dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan, terutama yang berkaitan dengan THT-BKL.
Beberapa narasumber yang hadir antara lain:
- Dr. dr. Retno S. Wardani, Sp.T.H.T.B.K.L., Subsp.Rino.(K)
- Dr. dr. Dini Widiarni W, M. Epid., Sp.T.H.T.B.K.L., Subsp.F.P.R.(K)
- Dr. dr. Fikri Mirza Putranto, Sp.T.H.T.B.K.L., Subsp.N.O.(K)
- dr. Pujo Dwi Laksono, Sp.T.H.T.B.K.L.
- Ikhsan Maulana, A.Md.Rad (BPKS Sabang)
Diskusi yang konstruktif dipandu oleh dr. Benny Kurnia, Sp.T.H.T.B.K.L., Subsp.Onk.(K).
Apa itu Terapi Hiperbarik?
Terapi hiperbarik melibatkan pasien yang menghirup oksigen murni di dalam ruangan bertekanan tinggi, hingga tiga kali lipat tekanan udara normal. Proses ini meningkatkan kadar oksigen yang mencapai jaringan tubuh.
Manfaat Utama Terapi Hiperbarik:
- Meningkatkan suplai oksigen ke seluruh tubuh, mendukung proses penyembuhan.
- Membantu mengurangi pembengkakan dan peradangan pada jaringan yang terdampak.
- Mempercepat penyembuhan luka dan mengurangi risiko infeksi.
Efektivitas pada Tuli Mendadak
Dr. Fikri Mirza menekankan bahwa HBOT sangat efektif untuk sudden sensorineural deafness (SSD) atau tuli mendadak, terutama jika penanganan dimulai dalam 48 jam pertama setelah gejala muncul. FDA Amerika Serikat bahkan telah menyetujui HBOT untuk indikasi ini. Terapi ini bekerja dengan meningkatkan pasokan oksigen ke koklea, bagian telinga yang berperan dalam pendengaran, sehingga mempercepat pemulihan. Hasil terapi akan lebih optimal jika dikombinasikan dengan kortikosteroid.
Dukungan untuk Terapi Kanker THT-BKL
dr. Pujo Dwi Laksono menambahkan bahwa HBOT memberikan dukungan berharga bagi pasien kanker THT-BKL yang menjalani radioterapi. HBOT dapat membantu mengurangi radionekrosis (kerusakan jaringan akibat radiasi), mempercepat penyembuhan luka, dan mengurangi efek samping radioterapi seperti mulut kering atau osteoradionekrosis (kerusakan tulang akibat radiasi).
Seminar ini diharapkan dapat memperluas pemahaman tenaga medis di Aceh tentang potensi terapi hiperbarik sebagai bagian integral dari penanganan komprehensif di bidang THT-BKL, baik untuk kondisi darurat seperti tuli mendadak, maupun sebagai terapi pendukung untuk kanker.