Warga Israel menggelar unjuk rasa damai untuk menunjukkan solidaritas terhadap warga sipil Gaza yang terdampak konflik dan menentang pendudukan Israel di Tepi Barat.
Demonstrasi yang diadakan di Tel Aviv ini menunjukkan adanya penolakan terhadap kebijakan pemerintah dalam konflik Israel-Palestina. Para pengunjuk rasa membawa spanduk dan simbol keadilan, menyerukan diakhirinya perang di Gaza dan pendudukan wilayah Palestina.
Gerakan ini didukung oleh lebih dari 60 organisasi pro-perdamaian yang menekankan pentingnya rekonsiliasi dan kesadaran akan penderitaan warga sipil di Gaza, serta mengkritik kebijakan yang dianggap sebagai genosida.
Namun, aksi ini juga menghadapi penolakan dari kelompok ultranasionalis yang mengecam para demonstran sebagai ‘pengkhianat’, menyebabkan ketegangan dan bentrokan.
Aksi protes ini juga dipicu oleh beredarnya video tahanan Israel di Gaza yang terlihat kurus kering, memicu kemarahan publik dan tuntutan negosiasi serius untuk pembebasan mereka.
Lebih dari 600 mantan pejabat keamanan Israel, termasuk mantan anggota Mossad dan pejabat militer, juga turut menyuarakan pendapat. Mereka berpendapat bahwa upaya militer telah mencapai batasnya dan mendesak Presiden Amerika Serikat untuk menggunakan pengaruh diplomatiknya untuk mengakhiri konflik dan membebaskan semua sandera.