Dua minggu setelah kepergian ikon heavy metal, Ozzy Osbourne, penyebab kematiannya akhirnya diumumkan secara resmi. Sertifikat kematian yang diajukan oleh putrinya, Aimee Osbourne, di London, Inggris, mengungkap bahwa Ozzy menghembuskan nafas terakhir akibat henti jantung di luar rumah sakit.
Henti jantung tersebut dipicu oleh serangan jantung akut (infark miokard), diperparah oleh penyakit arteri koroner dan Parkinson yang disertai disfungsi otonom. Ozzy meninggal dunia pada 22 Juli 2025 pagi hari, dikelilingi oleh keluarga tercinta.
Keluarga Osbourne menyampaikan bahwa Ozzy meninggal dunia dalam damai, dikelilingi cinta orang-orang terdekatnya. Mereka juga memohon pengertian dan privasi di masa berkabung ini.
Sebelumnya, rumor tentang kondisi kesehatan Ozzy sempat beredar, bahkan menudingnya berada di ambang kematian. Namun, Kelly Osbourne dengan tegas membantah kabar tersebut, menegaskan bahwa meskipun ayahnya mengidap Parkinson dan mengalami penurunan mobilitas, ia tidak sedang sekarat.
Meskipun berjuang dengan berbagai masalah kesehatan selama bertahun-tahun, semangat Ozzy untuk bermusik dan tampil di depan penggemar tidak pernah padam. Terbukti, hanya beberapa minggu sebelum kematiannya, pada 5 Juli 2025, ia tampil bersama personel Black Sabbath lainnya di Birmingham, Inggris.
Sang istri, Sharon Osbourne, mengungkapkan betapa gembiranya Ozzy menyambut penampilan tersebut, merasa senang bisa kembali bersama teman-temannya dan para penggemar.
Kepergian Ozzy Osbourne meninggalkan duka mendalam bagi para penggemar dan kolega di industri musik dan hiburan. Warisannya sebagai ikon heavy metal dan bintang reality show akan terus dikenang.