Pasar keuangan Indonesia menunjukkan sinyal positif, dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah sama-sama menguat. Optimisme ini didorong oleh data pertumbuhan ekonomi Indonesia yang melampaui ekspektasi. Sektor perbankan, dengan bobot signifikan pada IHSG, menjadi motor penggerak utama.
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat
Pada perdagangan sebelumnya, IHSG melonjak 0,68% ke level 7.515,19, menjauhi level 7.400. Sebanyak 274 saham menguat, mengungguli 330 saham yang melemah. Transaksi tercatat ramai dengan nilai mencapai Rp 18,34 triliun. Investor asing kembali mencatatkan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 552,25 miliar.
Sektor finansial dan konsumer non-primer memimpin penguatan, sementara sektor utilitas dan konsumer primer mengalami koreksi. Saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) memberikan kontribusi signifikan, diikuti oleh saham-saham perbankan besar seperti BBCA, BMRI, dan BBRI.
Rupiah juga menguat 0,06% ke level Rp16.375/US$, melanjutkan tren positif selama dua hari berturut-turut. Penguatan ini juga didorong oleh data pertumbuhan ekonomi dan sentimen global terhadap dolar AS.
Ekonomi Indonesia Tumbuh di Atas Ekspektasi
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi kuartal II-2025 sebesar 5,12% secara tahunan (year on year/yoy), melampaui konsensus pasar. Pertumbuhan ini lebih tinggi dari kuartal sebelumnya (4,87%) dan berada di atas angka psikologis 5%.
Pertumbuhan ekonomi yang solid ini menjadi katalis positif bagi pasar keuangan, meskipun beberapa kalangan ekonom meragukan validitas data tersebut.
Sentimen Global dan Domestik Mendukung
Selain data ekonomi domestik, sentimen positif juga datang dari China, mitra dagang utama Indonesia, yang mencatatkan peningkatan aktivitas sektor jasa. Data ekonomi dari Amerika Serikat (AS) juga menjadi perhatian pasar.
Namun, bursa Wall Street mengalami penurunan, dipengaruhi oleh data ekonomi AS yang lebih lemah dari perkiraan dan komentar tentang tarif baru.
Prospek Pasar ke Depan
Pasar keuangan Indonesia diharapkan melanjutkan tren positif, didorong oleh kabar baik dari dalam dan luar negeri. Pertumbuhan ekonomi yang kuat dan data positif dari China menjadi faktor pendukung.
Sorotan Data Ekonomi Kuartal II-2025
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2025 mencapai 5,12% (yoy), tertinggi sejak kuartal II-2023. Secara kuartalan (qtq), pertumbuhan mencapai 4,04%, tertinggi sejak kuartal III-2020.
Namun, beberapa ekonom meragukan data ini, mempertanyakan pertumbuhan sektor manufaktur yang tidak sejalan dengan data Purchasing Managers’ Index (PMI).
Tanggapan Pemerintah dan Kebijakan Stimulus
Pemerintah membantah adanya manipulasi data dan menegaskan komitmen untuk menjaga tren pertumbuhan ekonomi melalui berbagai kebijakan stimulus.
Agenda Ekonomi Hari Ini
Sejumlah agenda ekonomi dalam dan luar negeri dijadwalkan hari ini, termasuk festival keuangan, ekspose barang hasil pengawasan, konferensi pers, diskusi publik, dan konferensi teknologi data center.
Indikator Perekonomian Nasional
Investor perlu memperhatikan berbagai indikator perekonomian nasional untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif tentang kondisi pasar.
Disclaimer: Artikel ini bersifat informatif dan bukan merupakan saran investasi. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.