Tekanan darah tinggi atau hipertensi masih menjadi ancaman kesehatan global. Penyakit ini tak hanya menurunkan kualitas hidup, tetapi juga menjadi penyebab utama penyakit jantung. Padahal, hipertensi bisa dicegah dengan perubahan gaya hidup, salah satunya melalui pola makan sehat.
Makanan memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan jantung dan menstabilkan tekanan darah. Konsumsi garam dan lemak jenuh yang berlebihan, serta kurangnya asupan buah dan sayuran, dapat memicu hipertensi. Berbagai organisasi kesehatan menyarankan konsumsi sayuran, buah, biji-bijian, kacang-kacangan, dan ikan, serta mengurangi garam dan gula.
Tomat, sayuran yang mudah didapatkan dan terjangkau, kini dilirik karena potensinya dalam menurunkan tekanan darah. Tomat merupakan bagian penting dari pola makan sehat seperti diet Mediterania. Kandungan utama dalam tomat, likopen, memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi.
Sebuah studi menemukan bahwa konsumsi rutin tomat berkaitan dengan penurunan risiko tekanan darah tinggi. Penelitian ini melibatkan ribuan lansia dengan risiko tinggi penyakit jantung.
Hasilnya menunjukkan bahwa konsumsi tomat lebih dari 100 gram per hari (sekitar satu buah tomat ukuran sedang) berhubungan dengan penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik. Bahkan, risiko hipertensi menurun hingga 36% dibandingkan mereka yang jarang mengonsumsi tomat.
Perubahan pola makan, termasuk meningkatkan konsumsi tomat, bisa sama efektifnya dengan terapi obat, terutama untuk hipertensi ringan. Tomat dapat menjadi bagian dari gaya hidup sehat untuk mencegah tekanan darah tinggi, meski tidak sepenuhnya menggantikan pengobatan medis.