LPS Indonesia Jadi Inspirasi Dunia, Amerika Serikat Ikut Belajar!

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) kini semakin dikenal, bahkan diakui hingga ke mancanegara. Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa, mengungkapkan bahwa saat ini Amerika Serikat (AS) terinspirasi dan mengadopsi cara kerja LPS.

Purbaya menjelaskan, LPS didirikan sebagai respons terhadap krisis moneter 1998 yang mengakibatkan banyak bank dilikuidasi dan hilangnya kepercayaan masyarakat pada sektor perbankan. Kala itu, penutupan 16 bank memicu kepanikan dan penarikan dana besar-besaran yang melumpuhkan sistem keuangan.

"Pendirian LPS dilatarbelakangi oleh krisis 1997-1998. Kepanikan masyarakat saat 16 bank ditutup menyebabkan bank run dan meruntuhkan bank-bank," ujar Purbaya dalam acara LPS Financial Festival 2025 di Surabaya.

Belajar dari pengalaman tersebut, pemerintah Indonesia mencontoh Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) di AS untuk mendirikan LPS pada tahun 2005, sebagai upaya menjaga keamanan dana nasabah dan mencegah penarikan dana secara masif.

Namun, Purbaya mengungkapkan bahwa kini situasinya berbalik. FDIC justru belajar dari LPS, khususnya dalam hal sosialisasi penjaminan dana simpanan yang efektif meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk menyimpan dana di bank.

"Jangan salah, sekarang Amerika belajar dari kita. Cara kita mempromosikan LPS ke masyarakat ditiru oleh FDIC," tegas Purbaya.

Dalam sebuah konferensi internasional, pejabat FDIC bahkan secara langsung bertanya kepada Purbaya mengenai strategi LPS. Hal ini menunjukkan pengakuan atas keberhasilan LPS dan keinginan untuk mengadopsi praktik terbaiknya.

"Dalam konferensi internasional, mereka bertanya bagaimana caranya? Saya ajari dan mereka tiru," ungkapnya.

Purbaya menambahkan dengan nada bercanda, "Tapi saya yakin dia nggak bisa tiru kaya saya hari ini, karena di sana nggak ada CT Corp. Tapi itulah, jadi kami sudah disegani di dunia".

Scroll to Top