Sebuah era baru telah tiba, di mana umat manusia memiliki kebebasan memilih dan merekayasa material sesuai kebutuhan. Hal ini diungkapkan oleh Profesor Konstantin Novoselov, penerima Nobel Fisika, dalam Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri (KSTI) Indonesia 2025. Material kini menjadi fondasi penting bagi kemajuan peradaban dan masa depan teknologi.
Novoselov menekankan bahwa sejarah manusia selalu terikat dengan perkembangan material, mulai dari zaman batu hingga era digital. Kini, berkat kemajuan teknologi, kita mampu mendesain material dari tingkat atom. Inilah yang memungkinkan terciptanya material canggih dengan sifat-sifat khusus yang dapat disesuaikan untuk berbagai keperluan industri dan lingkungan.
"Batasannya hanyalah imajinasi Anda," tegas Novoselov, menggambarkan potensi tak terbatas dalam mendesain material atom demi atom.
Salah satu material yang menjadi sorotan adalah graphene, material 2D yang sangat kuat dan memiliki konduktivitas listrik tinggi. Ditemukan melalui metode sederhana, graphene kini telah diproduksi massal dan dimanfaatkan dalam berbagai industri, termasuk perangkat elektronik dan baterai. Bahkan, Novoselov menyebutkan bahwa setiap telepon genggam yang kita gunakan saat ini mengandung graphene.
Lebih jauh lagi, Novoselov memprediksi potensi graphene pada "functional intelligent materials," material masa depan yang mampu merespon rangsangan, menyimpan memori, dan bahkan melakukan pengolahan data layaknya otak manusia. Ia berharap kolaborasi riset yang inklusif dan inovatif dapat terjalin di seluruh dunia, khususnya dalam bidang material.
Inisiatif ini sejalan dengan arah kebijakan strategis Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) untuk menghasilkan penelitian yang berdampak, aplikatif, lintas disiplin, dan berkelanjutan.
Melalui forum seperti KSTI Indonesia 2025, Kemdiktisaintek berupaya menjadikan Indonesia bukan hanya sebagai pengguna teknologi, tetapi juga sebagai pemimpin dalam pengembangan material dan ilmu terapan berbasis riset unggulan. Dengan memprioritaskan riset material, Indonesia semakin siap memasuki era transformasi teknologi global secara mandiri dan berkelanjutan.