Emas Kembali Berkilau: Sentimen Perdagangan dan Harapan Penurunan Suku Bunga Dorong Harga Meroket

Harga emas kembali menunjukkan taringnya setelah sempat tertekan. Aset safe haven ini melonjak ke level tertinggi dalam dua pekan terakhir, dipicu oleh ketidakpastian dalam perdagangan global dan ekspektasi penurunan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed).

Pada hari Kamis (7 Agustus 2025), harga emas dunia mencatat kenaikan signifikan sebesar 0,85%, mencapai US$3.397,01 per troy ons. Lonjakan ini menandai level tertinggi sejak 22 Juli 2025, sekaligus memulihkan kerugian yang terjadi pada hari sebelumnya.

Pada perdagangan hari ini, Jumat (8 Agustus 2025) hingga pukul 06.21 WIB, harga emas di pasar spot terus menunjukkan tren positif dengan kenaikan 0,07% menjadi US$3.399,28 per troy ons.

Kenaikan harga emas ini didorong oleh permintaan safe haven, menyusul penerapan tarif baru oleh Presiden AS Donald Trump dan data ketenagakerjaan AS yang mengindikasikan kemungkinan penurunan suku bunga.

Ketegangan perdagangan yang berkelanjutan dan meningkatnya ketegangan geopolitik terus memberikan dukungan bagi pasar emas, dengan mendorong minat investor terhadap aset-aset yang dianggap aman.

Penerapan tarif impor yang lebih tinggi oleh AS terhadap sejumlah negara telah menimbulkan kesulitan bagi mitra dagang seperti Swiss, Brasil, dan India dalam mencapai kesepakatan yang lebih baik.

Sementara itu, data klaim tunjangan pengangguran di AS melonjak ke level tertinggi dalam satu bulan terakhir, mengisyaratkan adanya pelonggaran di pasar tenaga kerja. Hal ini memperkuat ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga oleh The Fed.

Jika data ekonomi AS terus menunjukkan tanda-tanda pelemahan, ekspektasi terhadap kebijakan yang lebih dovish dari The Fed dapat semakin meningkat, yang pada gilirannya akan memberikan dukungan lebih lanjut bagi harga emas.

Emas, yang secara tradisional dianggap sebagai penyimpan nilai yang aman selama masa ketidakpastian ekonomi dan geopolitik, cenderung mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam lingkungan suku bunga rendah.

Menurut FedWatch Tool dari CME Group, data penggajian AS yang lebih lemah pada pekan lalu telah memicu spekulasi mengenai penurunan suku bunga, dengan pasar saat ini memperkirakan peluang lebih dari 91% untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan September.

Scroll to Top