Pasar Asia Bergairah Ikuti Kenaikan Wall Street, Optimisme Perdagangan AS-Tiongkok Mereda

Bursa saham di kawasan Asia Pasifik serentak menunjukkan penguatan, terinspirasi oleh performa positif Wall Street. Sentimen ini dipicu harapan meredanya tensi perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok.

Optimisme ini muncul setelah Presiden AS mengisyaratkan bahwa tarif akhir untuk produk ekspor Tiongkok ke Amerika Serikat tidak akan mencapai angka 145%. Meskipun begitu, beliau menegaskan bahwa tarif tersebut juga tidak akan menjadi 0%.

Selain itu, pernyataan Presiden AS yang tidak berencana memberhentikan Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, sebelum masa jabatannya berakhir, turut menenangkan investor. Hal ini meredakan kekhawatiran mengenai independensi bank sentral.

Pasar saham Jepang memimpin reli di Asia. Indeks Nikkei 225 melonjak 1,85%, sementara indeks Topix yang lebih luas meningkat 2,09%.

Di Korea Selatan, indeks Kospi naik 1,02%, diikuti oleh indeks Kosdaq yang berkapitalisasi kecil yang naik 0,81%.

Indeks S&P/ASX 200 Australia juga mencatatkan kenaikan signifikan sebesar 1,73%. Sementara itu, kontrak berjangka untuk indeks Hang Seng Hong Kong berada di level 21.772, mengindikasikan potensi pembukaan yang lebih kuat dibandingkan penutupan terakhir di angka 21.562,32.

Kenaikan saham berjangka AS turut dipicu oleh pernyataan Presiden AS mengenai posisinya terhadap Jerome Powell.

Sebelumnya, bursa saham di Amerika Serikat berhasil rebound dari penurunan tajam, didorong oleh sentimen positif terkait potensi meredanya ketegangan perdagangan AS-Tiongkok.

Dow Jones Industrial Average melonjak 1.016,57 poin, atau 2,66%, dan ditutup pada 39.186,98. S&P 500 naik 2,51% dan berakhir di 5.287,76, sementara Nasdaq Composite menguat 2,71% dan ditutup pada 16.300,42.

Scroll to Top