Pemerintah Indonesia mencetak sejarah dengan menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) dalam denominasi Dolar Australia (AU$), yang dikenal sebagai Kangaroo Bond. Penerbitan perdana ini dilakukan melalui program Australian Medium-Term Notes (AMTN), menandai langkah strategis dalam diversifikasi sumber pendanaan negara.
Menteri Keuangan menekankan bahwa penerbitan Kangaroo Bond ini merupakan langkah penting untuk memperluas basis investor global dan mempererat hubungan ekonomi antara Indonesia dan Australia. Respon pasar sangat positif, dengan total permintaan mencapai sekitar AU$ 8 miliar.
Kepercayaan investor terhadap stabilitas ekonomi dan pengelolaan fiskal Indonesia tercermin dari tingginya minat terhadap obligasi ini. Bahkan, pemerintah berhasil menekan tingkat imbal hasil (yield) akhir lebih rendah dari penawaran awal, dengan penurunan 25 basis poin untuk tenor 5 tahun dan 30 basis poin untuk tenor 10 tahun. Dana yang diperoleh akan dialokasikan untuk membiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2025.
Obligasi ini memperoleh peringkat Baa2 dari Moody’s, serta BBB dari Standard & Poor’s dan Fitch. Bendahara Australia menyambut baik penerbitan ini sebagai momentum untuk meningkatkan investasi dari investor Australia ke Indonesia, mencerminkan kemitraan ekonomi yang kuat antara kedua negara.
Obligasi Kangaroo ini terdiri dari dua seri:
- RIAUD0830: Tenor 5 tahun, jatuh tempo 14 Agustus 2030, nominal penerbitan AU$ 500 juta, kupon tetap 4,40%, yield 4,427%, dan harga penawaran kembali 99,880%.
- RIAUD0835: Tenor 10 tahun, jatuh tempo 14 Agustus 2035, nominal penerbitan AU$ 300 juta, kupon tetap 5,30%, yield 5,380%, dan harga penawaran kembali 99,387%.
Secara keseluruhan, penerbitan obligasi ini berhasil mengumpulkan dana sebesar AU$ 800 juta. Seri dengan tenor 10 tahun menawarkan kupon dan yield yang lebih tinggi dibandingkan seri 5 tahun, sebagai kompensasi atas risiko jangka waktu yang lebih panjang. Penerbitan perdana Kangaroo Bond ini menjadi bukti kredibilitas Indonesia di mata investor global dan membuka peluang pendanaan yang lebih beragam di masa depan.